Radiobiologi
RADIOBIOLOGI
A.
Perkembangan Pengetahuan Terhadap Radiasi Dan
Persepsi Terhadap Bahaya Radiasi :
Penentuan Sinar X oleh : W.C. Rontgen, Th.
1895
Penentuan Unsur Radium oleh : Piere dan Marie Curie, 3 Th Kemudian.
Mulai Gencar Memanfaatkan Radiasi
:
Dokter : - Diagnostik
Terapi Sinar, 30, 1 Jam
Umum : - Merontokan Bulu – Bulu Yang tidak Disenangi
- Meminumkan Radium atau Disuntikkan Untuk Mengobati Macam-Macam Penyakit Jerawat, Penyakit Jantung dll.
Gencar Pemanfaatan Radiasi Ini
Tidak Cukup Lama, Para Dokter dan Ilmuwan Menyadari Pemakaian Radiasi
Menimbulkan Gangguan Kesehatan :
a.
Luka Bakar Pada Kulit, Tulang
b.
Mandul, Kanker dll
Setelah 20 Th Penemuan Radiasi
Para Dokter/Ilmuwan Mengetahui Akibat Pemaparan Radiasi Tersebut Timbul
Macam-Macam Masalah : Kemandulan, Penyakit Tulang, Kanker
Tahun 1929 Muller Menentukan
Radiasi Dapat Menimbulkan Mutasi Genetik.
Beberapa Tahun Kemudian Terungkap
Bahaya Radiasi :
- Leukimia
- Anemia
- Dan Penyakit Kanker
Tindakan Pengamanan Segera Dimulai
:
Th 1928 : Konggres Internasional Radiologi
Membentuk Komisi Internasional Proteksi Sinar
X Dengan Radium
Th 1934 : - Direkomendasikan Dosis Tenggang Oleh kelompok Proteksi
Radiasi
B.
Radiasi & Radiasi Pengion
Panas Dengan
Cahaya Matahari :
Radiasi Yang
Sangat Penting Bagi Kehidupan.
Radiasi Buatan : Gelombang Mikro,
Untuk Memasak
Bahan-Bahan
Radioaktif : Radiasi Alam
Secara Umum
Radiasi Adalah :
- Pemancaran
Energi Dalam Bentuk Gelombang atau
Partikel
Bila Energinya Cukup Besar, Maka Radiasi
Itu Akan Menimbulkan Ionisasi Sepanjang Lintasan disebut : RADIASI PENGION
Contoh : Sinar X, Sinar Kosmik, Radiasi Yang Dipancarkan Oleh Bahan Radioaktif
(Alfa, Beta, Gamm,Neutron)
C.
Sumber Radiasi
1. RADIASI ALAM
:
- Berasal
Dari Sinar Kosmos
- Sinar
Gamma Dari Kulit Bumi
- Hasil
Peluruhan Dari Radon dan Thorium
2. RADIASI
BUATAN
- Adalah
Radiasi Yang Ditimbulkan Karena Atau Berhubungan
Dengan Kegiatan Manusia, Seperti :
* Penyinaran Dibidang Medik
* Jatuhan Radioaktif
* Radiasi
Yang Diperoleh Pekerja Di Fasilitas Nuklir
* Radiasi
Yang Berasal Dari Kegiatan DiBidang Industri
(Loging, Pabrik Kaos Lampu)
D.
Penyinaran Luar Dan Penyinaran Dalam
1. Penyinaran
Luar : Adalah Penyinaran Yang Berasal Dari
Sumber Radiasi Yang Terletak Diluar Tubuh
2. Penyinaran
Dalam : Sumber Radiasi Yang Terletak Didalam
Tubuh Manusia.
Pada Penyinaran Luar, Maka Radiasi Dapat Mengenai Seluruh Tubuh (Penyinaran Total) Atau Mengenai Sebagian
Tubuh Saja (Penyinaran Parsial). Penyinaran Jenis Ini Bagi Sinar Alfa dengan
Betha Yang Energinya Kecil Tidak Menimbulkan Bahaya.
Sedangkan Sinar X, Gamma, Betha
Yang Energinya Kuat Dapat Menimbulkan Bahaya.
E.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efek Biologi
:
a. Dosis Serap,
Yang Ditentukan Oleh :
- Aktivitas
Sumber Radiasi
- Jenis dan Tenaga Radiasi
- Jarak Dari Sumber Radiasi
- Lamanya Penyinaran
- Media Pelemah
b. Distribusi Penyinaran Pada Tubuh :
- Penyinaran
Total (Uniform, Tak Uniform)
- Penyinaran Parsial
c. Distribusi Waktu Penyinaran :
-
Penyinaran Dosis Tunggal Akan Lebih Terasa Efeknya dari Pada Dosis
Terbagi Walaupun Dosis Akumulasinya Sama.
F.
Pengendalian Terhadap Bahaya Penyinaran
1.
Pengendalian Terhadap Bahaya Penyinaran Luar
Dapat Dilakukan Dengan :
* Memperbesar Jarak Antara Sumber
Radiasi Dengan Tubuh
* Mempersingkat Waktu Penyinaran
* Mempergunakan Bahan Perisai
Radiasi Sebgai Media Pelemah Radiasi
2.
Penyinaran Dalam Terjadi Karena Masuknya Radio
Nuklida Kedalam Tubuh Melalui Jalan Nafas, Saluran Pencernaan, Luka Dari Kulit,
Ataupun Menembus Kulit Yang Utuh. Pada Penyinaran Dalam Maka Radiasi Yang Lebih
Berbahaya Adalah Radiasi Yang Lebih Banyak Menimbulkan Ionisasi Dalam Jaringan
Tubuh, Sehingga Radiasi Alfa Lebih Bahaya Dari Pada Radiasi Betha, dan Radiasi
Betha Lebih Bahaya Dari Pada Radiasi Gamma Dan Sinar X.
G.
Faktor Yang Mempengaruhi Efek Biologi, Dalam Hal
Ini Adalah :
1.
Dosis Serap Yang Tergantung Pada :
a.
Jenis dan Tenaga Radiasi
b.
Aktivitas Radio Nuklida kontaminan
c.
Waktu Kontak
2.
Distribusi Radio Nuklida Dalam Tubuh
3.
Usia
Pengendalian
Terhadap Penyinaran Dalam Adalah Mencegah Agar Tidak Terjadi Kontaminasi
Internal, Bila Terjadi Kontaminasi Internal, Diusahakan Agar Radio Nuklida
Secepat Mungkin Dapat Dikeluarkan Dari Tubuh.
Adanya
Kontaminasi Radioaktif Dalam Tubuh Sekarang Dapat Dianalisis (Secara Kualitatif
dan Kuantitatif) Dengan :
1.
Whole Body Counter : Untuk Radio Nuklida Yang Kontaminan Yang Memancarkan
Radiasi Sinar X Atau Gamma Dengan Energi
Kuat
2.
Ekskreta analisis Dilakukan Terhadap Cuplikan
Darah, Urine, Tinja Dan Cairan Tubuh Yang Lain.
H.
INTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN BIOLOGI :
Interaksi Dengan Bahan Biologi
Merupakan Proses Yang Bertahap, Yang Diawali Dengan Tahap Fisik Dan Berakhir
Dengan Tahap Biologik.
1.
TAHAP FISIK
Absorbsi Radiasi Pengion Oleh
Bahan Akan Terjadi Eksistasi Dan Ionisasi Pada Molekul Atau Atom
Penyususn Bahan Biologi
2.
TAHAP FISIKOKIMIA
Reaksi
Yang Dialami Oleh Atom/Molekul Adalah Tereksitasi Atau Terionisasi Sampai
Terbentuk Radikal Bebas tubuh Terdiri
Dari 60 % Air Sehingga Reaksi Tidak Langsung Terhadap Air Ini, Dimana Absorbsi
Tenaga Radiasi Oleh Air Akan Menghasilkan Radikal Bebas Yang Sangat Reaktif Dan
Toksik Melalui Radiolisis Air.
3.
TAHAP KIMIA DAN BIOLOGI
Pada
Tahap Ini Radikal Bebas Dan Molekul Reaktif Lain Yang Terbentuk Akan Saling
Bereaksi Dengan Media Sekitarnya Untuk Menimbulkan Keseimbangan Efek Kimia .
Tanggapan
Biologik Akan Dimulai Dengan Terkenanya Molekul - Molekul Organik Penyusun Sel
Atau Protein Dalam Sel (Enzym,DNA dsb)
4.
TAHAP
BIOLOGIK
Tanggapan/Respon Biologik Dapat Bervariasi Tergantung Molekul apa Yang Terkena. Rusaknya Molekul Enzym, Akan Menimbulkan Blokade Pada Berbagai Proses Metabolisme.
Kerusakan Molekul DNA, Dapat Menimbulkan Cacat Genetik. kerusak Yang Terjadi Dapat
Meluas Dari Skala Seluler Ke Jaringan, Ke Organ Bahkan Kematian.
I.
EFEK BIOLOGI RADIASI
1.
TANGGAPAN
SISTEM BIOLOGI TERHADAP RADIASI
Tubuh Manusia mengandung Bnayak Organ (Otak,
Jantung, Paru - Paru, Hepar, Ginjal Dll), Setiap Organ Terdiri Dari
Berjuta-Juta Sel.
* Jaringan Pada Tubuh Manusia Dapat
Dibedakan Menjadi :
- Jaringan Epitel = Yang
Melapisi Saluran Dalam Tubuh
- Jaringan Ikat = Melapisi
Tempat-Tempat Tertentu Dibawah Kulit, Permukaan Hepar
-
Jaringan Otot
-
Jaringan Saraf
Sel : Inti Sel, Plasma Sel, Membran Sel, Dalam Inti Sel Terdapat
Benang Chromosom/Pembawa Sifat Keturunan Bila Sel Membelah, Maka Sel Baru
Mempunyai Gen Yang Sama Dengan Sel Induk.
Kromosom/Gen
Dapat Mengalami Mutasi, Yang Akibat Dari Mutagen Kimia, Atau Radiasi Pengion
Peristiwa Mutasi Gen inilah Antara Lain Yang Menerangkan Keganasan Sel Sehingga
Menjadi Kanker, Mutasi Yang Diwariskan Kepada Sel Anak Akan Menimbulkan Efek
Genetik/Pewarisan Apabila Sel Ini Kebetulan Adalah Sel Kelamin (Telur, Sperma).
Didalam
Plasma Sel Terdapat Suatu Bangunan Yang Memproduksi Enzym-Enzym Yang Merupakan
Katalisator Dalam Reaksi Biokimia Dalam Sel.
1.
Kerusakan Enzym Karena Radiasi :
Terganggu Fungsi Sel Sehingga Sel Akan Mati,
Membran Sel Untuk Mengontrol Lalu Lintas Makanan. Perubahan Permeobilitas
Membran Sel Akibat Radiasi Menimbulkan Gangguan Struktur Dan
Fungsi Sel.
Sel
Selain Membelah Diri Terus Menerus Menjadi Sel Anak Juga Menjadi Sel Khusus,
Fungsi Dan Strukturnya Proses Ini Desebut:
DIFERENSIASI
J.
RADIOSENSITIVITAS
Pada
Penelitian Tidak Semua Sel Mempunyai Kepekahan Yang Sama Terhadap Radiasi.
Menurut
Bergonie dan Tribondeu :
Bahwa
Radioaktivitas Berbanding Terbalik Dengan Derajat Diferensiasi Dan Berbanding
Lurus Dengan Kapasitas Reproduksi.
Dengan
Demikian Jaringan Yang Sel-Selnya Aktif Membelah Mempunyai Kepekahan Yang
Relatif Tinggi terhadap Radiasi
Termasuk
Kedalam Golongan Ini :
-
Sel-Sel Pembentuk Darah Dan Sumsum Tulang Merah
-
Sel-Sel Epitel Kulit Dan Selaput Lendir
-
Sel-Sel Pembentuk Sperma Dan Telur
Sel-Sel
Yang Diferensiasi Rendah Juga Sensitive/Pekah Terhadap Radiasi :
-
Sel-Sel Tubuh Janin
- Sel-Sel
Kanker Tertentu
1.
FAKTOR LAIN YANG DAPAT MEMPENGARUHI RADIOSENSITIVITAS
Selain Air, Maka Terdapat
Beberapa Faktor Lain Yang Dapat
Mempengaruhi Radiosensitivitas :
-
Pengaruh Kadar Oksygen
-
Obat-Obatan
-
Bakteri Dan Jamur
K.
EFEK GENETIK, SOMATIK, STOKASTIK DAN NON
STOKASTIK
1. Efek Genetik (Efek Pewaris) : Adalah Efek Radiasi Yang Dirasakan Oleh Keturunan Dari Orang Yang Menerima Radiasi Tersebut
2. Efek Somatik : Adalah Efek Akibat Radiasi Dapat Langsung
Dirasakan Oleh Orang Yang Menerima Radiasi Tersebut
3. Efek Stokastik :
Adalah Efek Yang Kebolehjadian Timbulnya Merupakan Fungsi Dosis Radiasi Dan
Diperkirakan Tidak Mengenal Dosis
Ambang
Ciri-Ciri Efek Stokastik :
- Tidak Mengenal Dosis Ambang
- Timbul Setelah Melalui Masa Tenang Yang Lama
- Keparahannya Tidak Tergantung Pada Dosis Radiasi
- Tak Ada Penyembuhan Spontan
Efek Stokastik Ini Meliputi : - Kanker, Leukimia (Somatik), Penyakit
Keturunan (genetik)
4. Efek Non Stokastik :Adalah
Efek Yang Kualitas Keparahannya Bervariasi Menurut Dosis Dan Hanya Timbul Bila Dosis Ambang
Dilampaui
Ciri-Ciri Efek Non Stokastik :
- Mempunyai Dosis Ambang
- Umumnya Timbul Beberapa Saat Setelah Radiasi
- Adanya Penyembuhan Spontan (Tergantung Keparahan)
- Keparahannya Tergantung Dosis Radiasi.
Efek Non Stokastik Meliputi Beberapa Efek Somatik Seperti :
Luka Bakar, Sterilitas (Mandul), Katarak, Kelainan
Kongenital.
Jadi Efek Genetik Adalah Efek Stokastik, Sedangkan Efek Somatik
Dapat Stokastik (Leukimia Dan Kanker) Maupun Non Stokastik
L.
EFEK BIOLOGI PADA SISTEM, ORGAN ATAU JARINGAN
1. Darah
dan Sumsum Tulang Merah
Darah
putih merupakan komponen seluler darah yang tercepat mengalami perubahan akibat
radiasi.
Efek
pada jaringan ini berupa penurunan jumlah sel. Komponen seluler darah yang lain
(butir pembeku dan darah merah) menyusul setelah sel darah putih.
Sumsum
tulang merah yang mendapat dosis tidakterlalu tinggi masih dapat memproduksi
sel-sel darah, sedangkan pada dosis yang cukup tinggi akan terjadi kerusakan
permanen yang berakhir dengan kematian (dosis lethal 3-5 Sv).
Akibat
penekanan aktivitas sumsum tulang maka orang yang terkena radiasi akan
menderita :
*
Kecenderungan pendarahan dan infeksi
*
Anemia dan kekurangan haemaglobin
Efek
stokastik karena penyinaran sumsum tulang adalah leukimia
2. Saluran
Pencernaan Makanan
Kerusakan
pada saluran pencernaan makanan memberikan gejala mual, muntah, gangguan
pencernaan dan penyerapan makanan serta diare.
Kematian
dapat timbul karena dehidrasi akibat muntah dan diare yang parah.
Efek
stokastik yang dapat timbul adalah kanker pada epitel saluran pencernaan
3. Organ
Reproduksi
Efek
somatik non stokastik pada organ reproduksi adalah sterilitas, sedangkan efek
genentik (selalu stokastik) terjadi karena mutasi gen atau kromosom pada sel
kelamin.
4. Sistem
Syaraf
Sistem
syaraf termasuk tahan radiasi. Kematian karena kerusakan sistem syaraf terjadi
pada dosis puluhan Sievert
5 Mata
Lensa
mata peka terhadap radiasi. Katarak merupakan efek somatik non stokastik yang
masa tenangnya agak lama dan terjadi pada dosis lebih besar dari 1,5 Sievert.
6. Kulit
Efek somatik non stokastik pada
kulit bervariasi dengan besarnya dosis, mulai dari kemerahan sampai luka bakar
dan kematian jaringan. Efek stokastik pada kulit adalah kanker kulit
7. Tulang
Bagian
tulang yang peka terhadap radiasi adalah sumsum tulang dan selaput dalam serta
luar dari tulang. Kerusakan pada tulang biasanya terjadi karena penimbunan
strotium 90 atau radium 226 dalam tulang. Efek somatik stokastik berupa kanker
pada sel epitel selapu tulang.
8. Kelenjar
gondok
Kelenjar
gondok berfungsi mengatur metabolisme umum melalui hormon tiroxin yang
dihasilkannya. Kelenjar ini relatif tahan terhadap penyinaran luar namun mudah
rusak karena kontaminasi internal oleh yodium radioaktif.
9. Paru-Paru
Paru-paru umumnya menderita
kerusakan akibat penyinaran gas uap, atau partikel dalambentuk aerosol yang
bersifat radioaktif yang terhirup melalui pernafasan.
10. Hati
dan Ginjal
Kedua
organ ini relatif tahan terhadap radiasi
M. EFEK
TERATOGENIK
Efek
teratogenik adalah efek timbulnya cacat bawaan karena penyinaran yang terjadi
sewaktu janin berada dalam kandungan.
Efek
ini dapat berupa kematian dalam kandungan atau segera sesudah lahir, kemunduran
pertumbuhan maupun kelainan bawaan tergantung saat penyinaran terjadi pada usia
kurang dari 15 hari umur kehamilan maka hasil konsepsi biasanya mengakami
kematian.
Apabila
penyinaran terjadi pada usia kehamilan antara 15 – 50 hari maka pada umumnya
terjadi kelainan bawaan karena pada saat itu organ-organ tubuh sedang dibentuk.
Sedangkan
penyinaran setelah usia kehamilan 50 hari akan berakibat gangguan pertumbuhan
janin dalam kandungan.
N. PENYAKIT
AKIBAT RADIAS
1. Radiodermatitis
- Radiodermatitis adalah peradangan
pada kulit yang terjadi akibat penyinaran lokal dengan dosis
tinggi.
- Dimulai dengan tanda kemerahan
pada kulit yang terkena radiasi, kemudian diikuti oleh masa tenang beberapa hari sampai 3 minggu baru
kemudian timbul gejala yang khas tergantung
dosis yang diterima
2. Katarak
-
Penyinaran pada mata dengan dosis diatas 1,5 Gy
- Masa
tenang antara 5 – 10 tahun
3. Sterilitas
-
Akibat penyinaran pada kelenjar kelamin
- Efek
berupa pengurangan kesuburan sampai kemandulan
- Dosis
lebih peka dari ovarium
- Sel
sperma yang muda lebih peka daripada sel tua
- Aktivitas
pembentkan sperma dapat mulai menurun pada dosis beberapa Senti Gray
4. Sindroma
Radiasi Akut
- Terjadi setelah penyinaran seluruh
tubuh dengan dosis lebih dari 1 Gy yang diterima secara sekaligus
dengan laju dosis yang cukup tinggi oleh radiasi yang berdaya tembus besar.
- Gejala-gejala :
Diawali
dengan gejala tidak khas seperti mual dan muntah, demam, rasa lelah, sakit kepala serta diare, kemudian diikuti
masa tenang selma 2 sampai 3 minggu. Pada masa ini
gejala mereda. Setelah masa tenang lewat maka timbul nyeri perut, diare,
pendarahan, anemia, infeksi
bahkan kematian.
Comments
Post a Comment