teknik pemeriksaan radiografi caudografi
Teknik Pemeriksaan Radiografi Caudografi
1. Pengertian
Caudografi adalah pemeriksaan radiografi dari caudo equine dan serabut saraf Lumbal dan sacral dengan memasukan bahan kontras media positif ke dalam ruang subarachnoid pada sumsum tulang belakang, yang sebagian besar berada pada ruang antara columna vertebralis lumbalis kedua dengan ketiga
Pemeriksaan caudografi adalah satu jenis pemeriksaan yang mampu memberikan diagnose yang akurat pada tulang belakang dengan kontras media untuk menguji sistem syaraf yang berada dalam saluran columna vertebralis
2. Tujuan pemeriksaan
a. Untuk memperlihatkan penekanan syaraf tulang belakang yang disebabkan oleh sendi herniasi fragmen – fragmen tulang atau tumor, yang disebabkan dari luka traumatic.
b. Untuk mengidentifikasi penyempitan tulang subarachnoid dengan mengevaluasi pola aliran dinamik LCS (licor caudo spinalis )
3. Anatomi dan Fisiologi
a. Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang:
7 buah tulang servical, 12 buah tulang toracal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral.
b. Tulang cervical, toracal dan lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakrum dan koksigeus.
c. Diskus intervertebrae merupkan penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan (aligment) tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae.
d. Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia dalam posisi tegak, yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang tetap tegak
e. Tulangbelakang mempunyai tiga lengkungan fisiologis yaitu lordosis servicalis, kyphosis thoracalis dan lordosis lumbalis.
f. Biladilihat dari samping dalam posisi tegak ketiga lengkungan fisiologis ini disebut posture atau sikap. Posture yang baik adalah tidak memerlukan tenaga, tidak melelahkan, tidak menimbulkan nyeri, yang dapat dipertahankan untuk jangka waktu tertentu.
g. Medulla spinalis adalah bagian dari system syaraf pusat yang bermula pada medulla oblongata menjulur ke arah caudal melalui foramen magnum dan berakhir di antara vertebrae lumbalis satu dan lumbalis dua, kemudian meruncing sebagai conus medularis.
h. Canalis columna vertebralis mempunyai bentuk menyerupai segitiga, relative membesar pada cervical dan mengecil pada daerah thoracal. Penyebabnya adalah pada daerah columna vertebralis cervicalis terdapat syaraf-syaraf untuk tungkai atas dan di daerah lumbal terdapat persyarafan untuk tungkai bawah.
i. Medula spinalis dikelilingi oleh beberapa membrane seperti : piamater ,arakhnoid,dan duramater.
• Piamater adalah lapisan yang paling dalam dan merupakan serabut halus, lapisannya lebih tebal dan kasar dibandingkan dengan lapisan pada otak manusia.
•Arakhnoid adalah lapisan bagian tengah berupa serabut-serabut halus yang mampu memisahkan piamater dengan durameter.
•. Duramater adalah lapisan terluar yang berupa serabut kasar dengan bentuk menyerupai tabung yang di dalamnya terdapat radiks anterior dan posterior serat syaraf-syaraf spinalis yang keluar melalui canalis intervertebralis.
Diantara membran terdapat ruangan yang memisahkan keduanya seperti ruang subarachnoid yang memisahkan antara piamater dan arakhnoid sedangkan subdural memisahkan antara arakhnoid dan duramater.
Fungsi medulla spinalis
√ mengadakan interaksi antara otak dengan seluruh bagian tubuh
√ sebagai pusat gerak pada otot seluruh tubuh
√mengantarkan rangsangan dari otot dan sendi ke cerebral
√ menghubungkan antara segmen dan medulla spinalis
√ pusat reflex spinal
j. Cairan cerebro spinal ( liquor cerebro spinal )
•Hasil sekresi plexus choroid pada otak, bersifat alkali, bening mirip plasma, tekananya 60-140 ml air bekerja sebagai buffer, melindungi otak dan tulang belakang,mengantarkan makanan menuju jaringan system syaraf pusat.
•Fungsi cairan cerebro spinalis adalah untuk menjaga kelembapan dalam otak dan medulla spinalis, selain itu untuk melindungi medulla spinalis dan otak dari tekanan, dan sebagai pelumas medulla spinalis dan otak.
4. Indikasi pemeriksaan
a. HNP
HNP adalah suatu kelainan yang terjadi pada discus intervertebralis yaitu berupa penonjolan ke arah posterior yang dapat menimbulkan penekanan atau penyempitan syaraf-syaraf. Penekanan medulla spinalis akan berakibat timbulnya gejala-gejala neurologis dan rasa sakit yang sangat hebat pada penderitanya.
Hernia nukleus pulposus dapat terjadi pada usia muda dan tua, pada usia muda biasanya disebabkan oleh trauma atau gravitasi dimana columna vertebralis mendapatkan beban yang berat sehingga menyebabkan penojolan pada discus intervertebralis, sedangkan pada usia tua dimana kekakuan discus intervertebralis kemudian diikuti dengan kehilangan elastisitas nucleus pulposus dan degenerasi tulang rawan sendi jaringan fibro kartilago yang menyebabkan daerah vertebra lumbal pada penderita
b. Adanya tumor di sekitar sub arakhnoid
c. kista meningen dan radik
d.Arachnoiditis
e.Kelainan-kelainan congenital
5. Teknik pemeriksaan Caudografi
Persiapan alat-alat pada pemeriksaan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu alat-alat steril dan alat-alat tidak steril
A . Alat-alat steril
1) sarung tangan / handscoon
2) jarum pungsi lumbal no. 18 (2 set)
3) spuit 2 cc dan 10 cc masing-masing 1 buah
4) kain kasa
5) korentang
6) gallipot
7) handuk
Persiapan alat-alat pada pemeriksaan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu alat-alat steril dan alat-alat tidak steril
A . Alat-alat steril
1) sarung tangan / handscoon
2) jarum pungsi lumbal no. 18 (2 set)
3) spuit 2 cc dan 10 cc masing-masing 1 buah
4) kain kasa
5) korentang
6) gallipot
7) handuk
Alat-alat tidak steril
1)Skin cleanser ( Hibitance 0,5 %)
2)Jarum disposible
3)Anastesi local(Lignocaine 2%)
4)Kontras media dalam ampul
5)Botol specimen untuk cairan cerebro spinal
6)Plester
7)Masker
8)Obat –obat emergensi
B. Prosedur pemeriksaan
Langkah-langkah dan prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. pasien wajib diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan pasien yang akan diperiksa diberikan penjelasan atau informasi bahwa dalam pemeriksaan ini pemotretan dilakukan berulang-ulang dan posisi pasien pada pemeriksaan ini berubah-ubah. Setelah pasien siap dan peralatan yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh radiographer, pasien diinstruksikan untuk mengganti pakaian dengan baju pemeriksaan yang telah disediakan.
2. Minta pasien untuk supine di atas meja permeriksaan, pastikan pasien dalam keaadaan aman dan nyaman.
3. Langkahselanjutnya dalam pemasukan bahan kontras pasien diposisikan lateral decubitus (tidur miring) dengan kaki ditekuk yang bertujuan agar ruang intervertebralis melebar sehingga akan memudahkan dalam memasukan jarum pungsi.
1)Skin cleanser ( Hibitance 0,5 %)
2)Jarum disposible
3)Anastesi local(Lignocaine 2%)
4)Kontras media dalam ampul
5)Botol specimen untuk cairan cerebro spinal
6)Plester
7)Masker
8)Obat –obat emergensi
B. Prosedur pemeriksaan
Langkah-langkah dan prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. pasien wajib diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan pasien yang akan diperiksa diberikan penjelasan atau informasi bahwa dalam pemeriksaan ini pemotretan dilakukan berulang-ulang dan posisi pasien pada pemeriksaan ini berubah-ubah. Setelah pasien siap dan peralatan yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh radiographer, pasien diinstruksikan untuk mengganti pakaian dengan baju pemeriksaan yang telah disediakan.
2. Minta pasien untuk supine di atas meja permeriksaan, pastikan pasien dalam keaadaan aman dan nyaman.
3. Langkahselanjutnya dalam pemasukan bahan kontras pasien diposisikan lateral decubitus (tidur miring) dengan kaki ditekuk yang bertujuan agar ruang intervertebralis melebar sehingga akan memudahkan dalam memasukan jarum pungsi.
4. 4. cairan tulang belakang yang keluar ditampung dalam botol specimen untuk diteliti dan dianalisa di laboratorium.kemudian kontras media disuntikan sebanyak cairan tulang belakang yang keluar.
5. Kemudian jarum pungsi dicabut untuk dilakukan langkah lebih lanjut.
6. Setelah pemasukan kontras media selesai dilakukan oleh dokter ahli syaraf, kemudian perjalanan kontras media diobservasi dengan dicontrol oleh fluoroscopy daerah-daerah yang diinginkan, kemudian proses pengambilan radiografi dilakukan. Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan ini adalah diusahakan dalam pengerjaannya dilakukan dengan secepat mungkin, karena pada pemeriksaan caudografi pasien akan merasa sakit. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, pasien diposisikan tidur setengah duduk agar cairan bahan kontras tidak mengalir ke daerah kepala atau otak.
7. Dengan penyuntikan bahan kontras harus selalu dikontrol dengan fluoroscopy
8. Dibuat foto AP dan oblique dengan menggunakan under couch tube menggunakan kaset 24 x 30 cm, letakan marker R atau L untuk mengidentifikasi sisinya.
9. Meja diatur 0-45⁰ dengan letak kepala lebih tinggi dari kaki untuk menggambarkan keseluruhan lumbal
10. Dibuat foto lateral dengan tube diatur horizontal
8. Dibuat foto AP dan oblique dengan menggunakan under couch tube menggunakan kaset 24 x 30 cm, letakan marker R atau L untuk mengidentifikasi sisinya.
9. Meja diatur 0-45⁰ dengan letak kepala lebih tinggi dari kaki untuk menggambarkan keseluruhan lumbal
10. Dibuat foto lateral dengan tube diatur horizontal
Comments
Post a Comment