Faktor Eksposi



Faktor Eksposi
A.        kV ( kilo volt )
1.       Beda potensial antara Katoda dan Anoda
2.       Tegangan Tinggi (dalam satuan Kilo Volt)
3.       Sumber Energi Kinetik Elektron Proyektil
4.       Lahir sebagai Daya Tembus
B.      mA  (milli amper )
1.       Arus Tabung ( dalam satuan milli amper )
2.       Jumlah Elektron penumbuk Target
3.       Lahir sebagai intensitas Sinar –X
4.       Indikator Kapasitas Pesawat
C.      s ( second )
1.    Waktu eksposi ( dalam satuan detik/second )
2.    Menunjuk lamanya Tegangan Tinggi bekerja
3.    Batasan waktu terjadinya Sinar-X
4.    Bersama mA, menentukan Intensitas Sinar-X

HUBUNGAN mAs TERHADAP GAMBARAN
  1. Kenaikan mAs akan diikuti dengan banyaknya jumlah elektron yang dihasilkan dan mempengaruhi banyaknya foton sinar-x yang dihasilkan dengan kata lain mAs berhubungan dengan kuantitas sinar-x yang dihasilkan
  2. kuantitas sinar-x akan mempengaruhi densitas gambaran pada film yang dihasilkan, maka semakin tinggi mAs yang digunakan akan semakin tinggi densitas yang dihasilkan.
Menentukan kV ( daya tembus )
Penentu :
1.       Ketebalan organ
2.       Kerapatan orga
Pertimbangan
1.       Perbedaan penyerapan jaringan
2.       Penampilan organ pada gambar
Menentukan kV ( daya tembus )
Hasil :
1.       kV Tinggi
2.       kV Optimum
3.       kV sedang
4.       Kv Rendah
Indikator:
1.       Kontras Gambar
2.        
HUBUNGAN mAs TERHADAP kV
Kenaikan mAs akan mengikuti kenaikan kV yang digunakan untuk menghasilkan sebuah gambaran pada film.
Pada objek yang lebih tebal, supaya sinar-x bisa menembus objek tersebut dengan baik, maka digunakan kV yang lebih tinggi.
Karena kV yang digunakan lebih tinggi maka untuk mengimbanginya digunakan juga mAs yang lebih tinggi (Ball and Price, 1990).
Pada kisaran kV tertentu antara 60-80 kV terdapat kecenderungan semakin tinggi kV yang digunakan akan semakin menurun mAs nya. Hal ini didasarkan pada aturan 10 kV (10 kV’s Rule).
Aturan 10 kv menyebutkan bahwa jika kV naik 10 kV, maka mAs akan turun 50% dari semula dan jika kV turun 10 kV, maka mAs akan naik 50% dari semula.
Untuk penggunaan kV yang tinggi atau biasa disebut dengan teknik kV tinggi dengan kisaran kV mulai dari 100 kV ke atas, mAs cenderung menjadi sangat rendah

a)       Penggunaan Teknik kV
Kv Tinggi
Batasan :>100kV, obyek >20 cm, mAs minimum.
kV Optimum
Batasan : Nilai kV tertinggi yang masih dapat membedakan gambaran tulang dan jaringan lunak
kV Sedang
Batasan : Membedakan struktur tulang dan jaringan lunak secara tegas
kV Rendah
Batasan : < 50kV soft tissue technique
kV Tinggi
Tujuan : Meminimalkan perbedaan Densitas antar jaringan
kV Optimum
Tujuan : Untuk mengurangi penggunaan mAs agar lebih kecil
kV Sedang
Tujuan : Pemeriksaan radiografi tulang pada umumnya
kV Rendah
Tujuan : Teknik untuk memperlihatkan struktur jaringan lunak (soft tissue)
kV tinggi
Indikator : Kontras rendah
kV Optimum
Indikator : Kontras sedang
kV Sedang
Indikator : Kontras tinggi
kV Rendah
Indikator : Kontras rendah

b)      Menentukan mA
Penentu :
Kemampuan Pesawat
Pemilihan mA yang disediakan
Pertimbangan :
Pemilihan ukuran Fokus
Pergerakan obyek yg difoto
s yg dirancang
Hasil :
mA besar, dengan kombinasi Fokus besar
mA kecil, dgn kombinasi Fokus kecil
Indikator :
geometric unsharpnes
“Penggunaan Ma disarankan setinggi-tingginya 80% dari nilai mA maksimum pesawat tsb.
Perhatikan kompensasi dgn kV maksimum yg dapat digunakan pd nilai mA yg dipilih (tube rating )
Perhatikan pilihan harga mA yg disediakan oleh pesawat tsb.
Perhatikan nilai mA pd penggunaan fokus besar dan fokus kecil.”

c)       Menentukan s
Penentu :
Pergerakan Organ
Pilihan s yg disediakan
Pertimbangan :
mA yg dipilih
mAs yg dirancang
Hasil :
second singkat (<0,1 detik) second panjang (>0,1 detik)
Indikator :
Movement Unsharpnes.
Penggunaan s
Perhatikan s yg disediakan oleh pesawat tsb.
Disarankan memilih s singkat untuk organ-organ bergerak atau yg tdk dapat dikontrol
Gunakan kombinasi s dan Ma untuk menghasilkan mAs yg proporsional pd pemeriksaan yg dilakukan
Memilih s
Untuk organ yg tdk bergerak, (dpt diupayakan diam selama eksposi) misalnya ekstremitas dpt menggunakan s panjang
Untuk organ yg tdk dpt dikontrol, tetapi gerakannya relatif lambat misalnya usus halus dan colon dpt digunakan s sampai 0,08 dt
Untuk pemeriksaan paru-paru, gerakan pernapasan relatif cepat tetapi gerakannya masih dpt dikontrol dpt menggunakan s sampai 0,03 detik
Untuk organ yg gerakannya cepat dan tdk dpt dikontrol, misal jantung, pembuluh darah disarankanmenggunakan s dibawah 0,01 detik

d)      Menentukan mAs
Penentu :
jenis film-Screen
    Speed Film-Screen    
  Pertimbangan :
Densitas film yg   diharapkan
Hasil        :
mAs optimum dan mAs minimum
  Indikator  :  
Densitas film
              Film-Screen Unsharpnes

Comments

Popular posts from this blog

sifat -sifat sinar alfa, beta, gamma dan X

BNO Sonde

teknik pemeriksaan radiografi caudografi