BNO Sonde

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmad-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Bahwasannya makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi Empat.
  Dalam makalah ini kami membahas tentang pemeriksaan BNO Sonde yang merupakan upaya untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
   Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Matahan, selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknik Radiografi Empat dan pihak-pihak  yang  membantu atas  penyusunan  makalah ini.
   Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran untuk menyempurnakan makalah ini.





Bandar Lampung, 19 Mei 2014






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Radiologi adalah salah  satu  pelayanan  kesehatan yang turut membantu menegakkan diagnosa untuk suatu penyakit, Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu  melakukan eksperimen dengan sinar katoda (Sjahriar Rasad 2006), daya tembus sinar Roentgen dipengaruhi oleh faktor eksposi yaitu Kv dan mAs, diantara sifat sinar Rontgen dapat menembus objek dan menghitamkan film, sifat ilmiah yang digambarkan dalam radiodiagnostik.
 Pemeriksaan Radiografi merupakan salah satu bagian dari penunjang diagnosa yang ada. Dengan pemeriksaan radiografi di Radiologi maka akan mampu menegakkan sebuah diagnosa. Sebuah pemeriksaan Radiografi  mampu memperlihatkan kelainan patologis dengan menampilkan gambaran  radiografi yang optimal dan baik
Pada umumnya pemeriksaan radiologi dilakukan karena alasan adanya fracture, dislokasi, corpus alienum, rupture ligament kelainan patologis dan lain sebagainya. Mengingat  hal tersebut maka untuk membantu menegakkan diagnosa yang tepat perlu adanya suatu teknik pengaturan posisi yang memungkinkan pada penderita,baik untuk kenyamanan penderita, dan gambaran yang dihasilkan.
Salah satu dari pemeriksaan radiodiagnostik adalah pemeriksaan BNO Sonde. Pada pemeriksaan  BNO Sonde dapat memperlihatkan rongga vagina Pemeriksaan BNO Sonde dilakukan untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan memperlihatkan besarnya pergeseran/translokasi AKDR dari tempat seharusnya.
Pemilihan proyeksi AP dan Lateral dapat memperlihatkan gambaran yang diinginkan, maka penulis akan membuat suatu makalah yang berjudul “Teknik Pemeriksaan BNO Sonde. “
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.      Bagaimanakah teknik pemeriksaan BNO Sonde yang  baik ?




















BAB II
2.1  Anatomi
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.


Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua yaitu bagian eksterna (bagian luar) dan interna (bagian dalam), untuk lebih jelasnya baca lebih lanjut.

2.1.1        Organ Genetalia Eksterna Wanita
1.      Mons Veneris
Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di tumbuhi oleh rambut.
2.      Labia Mayora
Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakangdan merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.
Labia Mayora terdiri dari dua permukaan :
a)      Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.
b)      Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.


3.       Labia Minora
Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior sebagai preputium klitoridis pada bagian superior dan inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior
4.       Klitoris
Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik dengan penis tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada hubungannya dengan uretra.

5.       Hymen (selaput Dara)
Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina memisahkan genitalia eksterna dan interna.
6.       Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari uretra.

2.1.2        Organ Genetalia Interna wanita
Organ genetalia interna meliput :
1.      Vagina          
Vagina  merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir
2.       Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.


3.       Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari kornu uteri kanan kiri yang panjangnya ­­­­­­­­­­­kurang lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.
Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :
a)      Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum tubae.
b)      Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.
c)      Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
d)     Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.
4.       Ovarium
Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen dan hormon progesteron.
2.2   Posisi Litotomi
a)      Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
b)      Indikasi :
·   Untuk ibu hamil
·   Untuk persalinan
·   Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi
c)      Alat dan bahan :
·         Tempat tidur khusus
·         Selimut
d)     Cara kerja:
·         Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan tarik ke arah perut
·      Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
·         Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
·         Pasang selimut
BAB  III
PEMBAHASAN

3.1     DEFINISI PEMERIKSAAN BNO SONDE
Pemeriksaan BNO Sonde itu adalah pemeriksaan radiologi organ reproduksi wanita bagian dalam pada daerah corpus uterus,  dengan dibantu menggunakan alat yaitu sonde uterus. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Indikasi untuk pemeriksaan ini biasanya adalah translokasi AKDR yaitu pindahnya AKDR dari tempat semula.

3.2     PERSIAPAN  PASIEN  PEMERIKSAAN BNO SONDE
Pasien diminta untuk buang air kecil untuk mengosongkan vesica urinaria agar tidak mengganggu gambaran uterus.
3.3     Indikasi Pemeriksaan
1.       Translokasi IUD
2.       Benang pada IUD lepas.

3.4     PERSIAPAN ALAT  :
1.       Sonde uterus
2.       Speculum vagina
3.       Desinvektan
                                       Gambar 3.1 Sonde Uterus
Gambar 3.2 Spekulum Vagina
3.5        PROYEKSI BNO SONDE
1.        PROYEKSI AP
a)      Tujuannya     : Untuk plan foto dan setelah pemasukan sonde uterus
b)      Kaset               :Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset 24×30 cm diletakkan melintang.
c)      Posisi Pasien  :Pasien tidur terlentang (supine) dalam posisi lithotomi diatas meja pemeriksaan.
d)     Posisi Objek    :                           
Atur MSP tubuh pasien tegak lurus dengan meja pemeriksaan. Pastikan tidak ada rotasi pada pelvis agar posisi pelvis benar-benar true AP.
e)      Central Ray    : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja pemeriksaan.
f)       Central Point : Titik bidik pada MSP setinggi 5 cm superior dari simpisis pubis.
2.      PROYEKSI LATERAL
a)      Tujuannya     : Untuk foto setelah pemasukan sonde utrus
b)     Kaset              :Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset 24×30 cm diletakkan melintang.
c)      Posisi Pasien   :Atur pasien untuk tidur miring (recumbent) pada salah satu sisi.
d)     Posisi Objek    : Pastikan posisi pelvis true Lateral. Tangan fleksikan ke atas untuk bantalan kepala agar pasien lebih nyaman.
e)      Central Ray    : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja pemeriksaan.
f)       Central Point : Titik bidik pada MCP setinggi trochanter mayor sisi yang jauh dari kaset.
g)      Kriteria Radiograf       :
·         Terdapat gambaran spekulum di rongga Vagina
·         Terdapat gambaran sonde uterus dengan ujungnya menyentuh bagian dari AKDR
·         Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat seharusnya



















BAB IV
KESIMPULAN


Pemeriksaan BNO Sonde itu adalah pemeriksaan radiologi organ reproduksi wanita bagian dalam pada daerah corpus uterus,  dengan dibantu menggunakan alat yaitu sonde uterus. BNO Sonde merupakan teknik pemeriksaan yang digunakan untuk memperlihatkan alat kontrasepsi pada wanita. 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

sifat -sifat sinar alfa, beta, gamma dan X

teknik pemeriksaan radiografi caudografi