RADIOSENSITIVITAS
RADIOSENSITIVITAS
A. Pengertian
Menurut Henry Bequerel, 1896, radioaktifitas didefinisikan sebagi disintegritas ( suatu materi meluruh/mengalami peluruhan) inti secara spontan sari satu atom atau lebih disertai pancaran radiasi. Inti yang tidak stabil senantiasa mengalami disintegritas dalam prosesnya menuju kestabilan. Disintegritas atau pecah inti mengakibatkan pancaran radiasi. Bentuknya radiasi yang dipancarkan dapat merupakan radiasi partikel atau radiasi foton atau keduanya.
iti yang tidak stabil dapat ditemui sebagai elemen berat yang umumnya memiliki nomor atom yang lebih besar dari 83. inti tidak stabil juga dapat dibuat menggunakan reaktor, untuk merusak kestabilan inti dengan cara melakukan reaksi fissi ( fission product) atau memborbardir inti ( netron/proton bombardement)
B. Unsur Radioaktif
Unsur-unsur dengan inti tidak stabil dinamakan unsur radioaktif. Terdapat banyak jenis unsur radioaktif, yang dapat dipelajari melalui tabel periodik sistem. Unsur tidak stabil hakekatnya karena tidak memiliki keseimbangan jumlah proton dan netron dalam inti.
Gambar : Garis Kestabilan
Terdapat beberapa bentuk inti atom berdasarkan komposisi jumlah proton dan jumlah netron dalam inti.
Isotop, yaitu beberapa inti atom yang memiliki jumlah proton ssama, tetapi jumlah netronnya berbeda
Isobar, yaitu inti-inti dimana apabila jumlah protonnya bertambah, jumlah netronnya berkurang
Isoton, yaitu beberapa inti atom yang meiliki jumlah netron sama tetapi jumlah protonnya berbeda
Inti tak stabil (radioaktif) berproses menuju stabil dengan memancarkan tiga jenis energi radiasi yaitu alpha, beta dan gamma. Proses berlangsung terus-menerus, aktivitasnya makin lama makin berkurang hingga pada akhirnya mencapai stabil. setelah stabil tidak lagi memancarkan radiasi.
Gambar : Inti tak stabil memancarkan radiasi, menuju stabil
Apabila suatu unsur radioaktif ditempatkan dalam kontainer tertutup, kemudian dibuat lubang kecil, maka akan keluar dari lubang tersebut radiasi akibat proses radioaktivitas dalam kontainer.
Radiasi yang berupa foton gamma akan keluar, dan arahnya tidak dapat dipengauhi baik oleh medan magnet maupun medan listrik. Pancaran alpha, yaitu inti helium akan membelok dalam pengaruh medan magnet. Pancaran beta yaitu elektron akan membelok dalam pengaruh medan listrik .
C. Satuan aktivitas
Aktivitas unsur radioaktif menyatakan jumlah kejadiann disintegritas tiap detik dari suatu smber radioaktif. Oleh karena itu disebut sebagai aktivitas sumber radioaktif. Aktivitas sebagai besaran memiliki satuan, yaitu Bequerel (Bq) dan Curie (Ci).
Awalnya Bequerel menyatakan bahwa aktivitas disebut 1 apabila terjadi 1 kali disintegritas tiap detik. Jadi1 Bq = disintegritas/detik. Tetapi kenyataanya dalam satu detik dimungkinkan terjadi banyak sekali disintegritas. Oleh karena itu kemudian Curie mengoreksi dengan menyatakan bahwa aktivitas disebut 1 apabila terjadi 3.7 x 1010 disintegrasi/detik.Hubungan satuan Bequerel dan Curie menjadi : 1Ci = 3.7 x 1010 Bq
D. Peluruhan
Aktifitas unsur radioaktif berkurang secara gradual,hingga akhirnya tidak melakukan aktivitas lagi, menjadi stabil. Proses penurunan aktivitas secara gradual tersebut dinamakan peluruhan(decay). Unsur radioaktif meluruh dapat diperhitungkan aktivitasny, apabila diketahui aktivitas sumber mula-mula, angka peluruhan unsur radioaktif tersebut, serta lamanya kegiatan peluruhan terjadi.
E. Half lilfe (half value period)
Half life adalah waktu yang digunakan oleh suatu unsur radioaktif untuk ,meluruh sehingga aktifitasnya menjadi 50 %.
Gambar Half life pada fosfor, yodium dan radon
F. Transmutasi
Inti tak stabil seteah meluruh akan menjadi inti stabil. Inti yang sudah menjadi stabil tidak lagi sama dengan inti semuala. Jumlah proton berubah, jumlah netron berubah, sehingga namanyapun juga berubah. Perubahan tersebut dinamakan Transmutasi.
Comments
Post a Comment