RADIOLOGI ZONE

Featured Post

SOP ( STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ) MRI BREAST

Rumah Sakit Z PEMERIKSAAN MRI PAYUDARA ( BREAST) Standar Operasional Prosedur ...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, January 21, 2019

Cerebral Angiografi

Cerebral Angiografi 

Cerebral Angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah otak dengan kontras media. 

▶️ Kontras media : 
➡️ Angiografin
➡️conroy 380
➡️Urografin 60%
➡️Omnipaque
➡️Visipaque
➡️Hypaque
➡️Iopamiro
Dosis kontras media : 10cc

Pemasukan kontras media :
Kontras media dimasukkan melalui NALD Punctie /Catether
Pemasangan nald punctie
1. Sebelum di lokal anestesi
2. Jarum punctie dimasukkan pada Arteri karotis internal
3. perjalanan kontras pada Arteri karotis interna memperlihatkan bagian anterior dan middle cerebral pembuluh darah

Persiapan alat:
1. Nald Punctie nomor 20 ( abocath)
2. Kontras media
3. Obat-obat anestesi
4. Spuit 3 cc, spuit 20 cc
5. Kapas alkohol
6. Yodium
7. Ghaas steril, plester, gunting
8. Duk berlubang steril
9. Handskun
10. Casan spoeling ( NaCl)


Cara pemeriksaan

A. Teknik skull unit
-persiapan sebelum diambil foto
a. Pasien supine, leher ekstensi
b. Alat mobilisasi disiapkan, fiksasi dilakukan setelah jarum punctie terpasang, nald Punctie sering di spoeling setiap pergantian posisi.

- posisi pemotretan : AP, Lateral, Oblique
Nb : pemberian kontras setiap posisi 10 cc
a. Posisi AP
- akan tampak fase arteri dan vena
- kepala true AP, CP 5 cm di atas glabella, berkas sinar tegak lurus
- bila towne posisi, CR 25 derajat atau 30 derajat caudalie, CP 5 cm diatas glabella

b. Posisi lateral
- bila penyuntikan kiri maka kaset lateral kanan
- true lateral : CP 2 inchi di atas MAE, setiap posisi atau proyeksi jarum dibilas (spoeling)

c. Posisi Oblique
- untuk membuka gumpalan dari pembuluh darah karotis syphon
- Oblique ke arah yang menjauhi film ± 30 derajat sampai 45 derajat
- bila Oblique kiri berarti objek yang di sebelah kanan


B. Punctie tidak langsung ( kateterisasi)
1. Punctie pada daerah arteri femoralis ( inguinale), menggunakan abocath nomor 18 dan anastesi lokal
2. Masukkan guidewire ke dalam lumen Arteri femur sejauh mungkin lalu abocath dicabut( hanya tinggal guidewire)
3. Kateter dimasukkan melalui guidewire, setelah itu guidewire dicabut, kateter disambung dengan konektor
4. Kateter didorong sampai Arteri karotis interna komnis
5. Masukkan kontras kurang lebih 10 cc setiap posisi


Friday, January 11, 2019

Arteriografi

Arteriografi

▶️ Yang dapat dilihat pada Arteriografi
di samping kita menyelidiki perang pembuluh darah sendiri perlu diperiksa jaringan sekitar pembuluh darah itu sendiri, perlu dilihat perubahan pada organ tersebut contohnya ginjal dan hepar 
👉 Kelainan pembuluh darah
- aneurisma aorta (pembengkakan)
- Atherosclerose ( radang pembuluh darah akibat penumpukan plak)
- stenosis
- peradangan pada pembuluh darah
👉 Tumor
-invasi pembuluh darah
-hipervaskularisasi dari organ
-neovaskularisasi
👉 Perubahan pada organ
-pembesaran dari organ
-pengi Sutan dari organ
-displacement dari organ
👉 Kelainan kongenital dari pembuluh darah dan organ



▶️ Indikasi arteriografi
Indikasi luas terutama sebagai persiapan pembedahan atau pengobatan lainnya
👉 Tumor di dalam rongga abdomen
👉 Kelainan bawaan
👉 Peradangan dari organ dan pembuluh darah
👉 Mencari sebab hipertensi karena kelainan pembuluh darah



▶️ Kontraindikasi
👉 Hipersensitif kontras media
👉 Segala penyakit yang ada hubungannya dengan metabolisme iodium
👉 Gangguan pembekuan darah
👉 Penyakit heptorenal berat
👉 Kondisi umum pasien yang berat



▶️ Beberapa jenis arteriografi
👉 Perkutaneus femoral Arteriografi ( metode seldinger kontras media melalui arteri femoralis)
👉 Trans lumbal aortografi (kontras media dengan jarum punctie panjang langsung ke dalam aorta setinggi lumbal 2)
👉 Retrograde brachial Arteriografi ( memasukkan langsung dari Arteri brachialis sehingga mencapai arteri subklavia, arteri vertebralis, dan arteri karotis
👉 Percutaneous brachial Arteriografi
👉 Trans umbilical Arteriografi ( untuk bayi umur 1 hari sampai dengan 14 hari melalui Arteri umbilikus yang masih terbuka. Arteri ini berhubungan dengan Arteri iliaka interna dari Arteri ini kateter kecil dapat dimasukkan sampai aorta
👉 Direct carotid Arteriografi



Angiografi

Angiografi
  

▶️Pengertian : pemeriksaan sistem peredaran atau sirkulasi darah ( Cardiovascular System)

▶️Anatomi : 
👉 Arteri : pembuluh darah yang membawa darah keluar jantung
👉Vena : pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung
👉 Aorta : pembuluh darah yang paling besar
👉Arcus Aorta : berbentuk melintang
👉Arcus Thoracalis : masuk ke rongga thorax
👉Arcus Abdominalis : masuk ke rongga abdomen
👉 Vena banyak mengandung CO2 atau darah kotor ( darah keluar hanya mengalir)
👉 Arteri banyak mengandung O2 atau darah bersih ( daerah keluar menyemprot)


▶️ Jenis-jenis angiografi
👉 Arteriografi ( untuk menggambarkan arteri)
👉 Venografi /Phlebografi ( untuk menggambarkan Vena)
👉Limpografi ( untuk sistem limfatik)



▶️Macam- macam pemeriksaan angiografi
👉 Cerebral angiography ( Arteriografi carotis (leher kanan dan kiri ), Arteriografi Cerebral)
👉 Cardio angiografi
👉 Abdominal angiografi ( Aortografi, Renal Angiografi)
👉 Peripheral angiografi
👉 Limpo angiografi
👉 Venografi atau Phlebografi


▶️Contras Media : Water Soluble, Non Ionik 
👉 Cara test Contras Media 
- Intra Vena 
- Intra Cutan ( di bawah kulit )
-Sub Cutan ( di dalam kulit)
-Eye test

▶️Peralatan 
👉 X-Ray Tube
👉IImage Intensifier
👉Cctv ( tv camera & monitor)


▶️Persiapan awal ( untuk radiografer)
👉MEmpersiapkan II dan CCTV
👉mmmempersiapkan jarum /catether 
👉 Automatic Film Charger( Aot Cut Film Charger, Bi Plane Charger )


▶️ Cara memasukkan kontras media dalam angiografi
👉 Menggunakan jarum (Needle)
- Polivinil Connection
+ Agar jarum tidak bergerak pada waktu spuit digerakkan
+ Tangan dokter tidak langsung kena radiasi
+Untuk mengecek darah

➡️Teknik memasukkan jarum
- palpasi untuk mencari letak arteri
- palpasi sulit jika pasien diberikan premedikasi dan anestesi oleh karena itu sebaiknya diberikan lokal anestesi
- jarum ditunjukkan dengan arah 45 derajat
- mandrin dicabut bila darah keluar


👉Cateterisasi ( teknik seldinger dengan persiapan)
- alat : jarum seldinger, guide wire, catether
-kesulitan : perjalanan kateter yang bersifat retrograde atau bertentangan

➡️ Teknik seldinger
- jarum Arteri dimasukkan dengan mencari arterinya
-stylet dicabut
-pelan-pelan jarum dicabut atau diangkat sampai ada darah memancar atau mengalir
-jarum posisi direndahkan
-guide wire dimasukkan (penampang 0.7 mm, p : 120-150 cm)
-jarum dicabut, daerah suntikan di tekan agar guide wire tidak tercabut
-kateter dimasukkan melalui guide wire, sampai ke tempat yang dikehendaki dibantu oleh TV monitor
-setelah benar-benar siap guide wire dicabut
-kateter dihubungkan dengan semprit ( manual atau otomatis)


▶️ Indikasi pemeriksaan angiografi
👉 Diagnosis penyakit vaskular primer
👉 Diagnosis dan lokasi tumor vaskular
👉 Tindakan sebelum operasi


▶️ Kontraindikasi
👉 Bila pasien keadaan umum tidak stabil
👉 Infark jantung
👉 Alergi kontras
👉 Koagulasi atau gangguan
👉 Tidak dapat berbaring
👉 Hamil
👉 Menstruasi


▶️ Persiapan pemeriksaan
👉 Tempat perawatan sebelum atau sesudah tindakan
👉 Status pasien
👉 Siapkan izin tindakan medik
👉 Cek lab
👉 Puasa enam sampai delapan jam
👉 Diberikan premedikasi oleh dokter
👉 Dower kateter
👉 Pemberian antibiotik sebelum dan sesudah tindakan


▶️ Resiko yang dapat terjadi pada pemeriksaan angiografi
👉 Kedinginan (heat loss) : sukamart sebaiknya 24 sampai 25 derajat Celcius ( jika suhu terlalu dingin maka udara terlalu kering dan mudah terjadi pembekuan darah
👉Fluid  Inbalance (Keseimbangan cairan dalam badan dapat berubah)
- karena lamanya pemeriksaan
-perdarahan dan pemberian kontras
-pemberian cairan fisiologi yang terlalu banyak, dibatasi 10 cc per kg berat badan
-ginjal abnormal
👉 Asidosis : penyebab : Hypoxemia , Cariac Output yang rendah, Shock
👉 Menggigil ( kontaminasi dari alat, hipersensitif terhadap kontras, faktor fluid inbalance dan heat loss)
👉toxic effect dari kontras
👉 Spasme dan trombosis
👉 Pols yang menjadi kecil setelah pemeriksaan
👉Haemorhagi





Tuesday, January 8, 2019

Pielografi Intravena (IVP) dalam ginekologi

Pielografi Intravena (IVP) dalam ginekologi


Pemeriksaan traktus urinarius dalam  ginekologi kadang-kadang diperlukan untuk kasus-kasus sebagai berikut:
1.  Bila ada suatu tumor yang besar dalam abdomen yang menekan ureter, untuk mengetahui keadaan ginjal.
2. Pada kasus-kasus kelainan bawaan pada traktus genitalis, maka sering ditemukan anomali-anomali pada traktus urinarius.
3.  Sesudah operasi ginekologi, di jika diduga terjadi kerusakan pada traktus urinarius, terutama ureter
4. tumor ganas pada ovarium atau uterus stadium lanjut yang dapat mengakibatkan infiltrasi ke ureter dan vesika. 

Kelainan bawwaan traktus genitalis wanita 
kelainan kelainan bawaan traktus genitalia wanita merupakan hal yang penting sekali Bagi ahli ahli psikologi karena kelainan-kelainan tersebut diketahui menyebabkan sterilitas, abortus habitualis, atau partus yang prematur.
Kelainan- kelainan itu seringkali juga menimbulkan letak yang abnormal dalam kandungan, partus yang sukar dan komplikasi komplikasi dalam masa pasca partum. Banyaknya kelainan kongenital sukar dipastikan tetapi diperkirakan 1 kasus dari 500-600 wanita mempunyai kelainan kongenital pada uterus, lagipula kelainan kongenital sukar ditentukan dengan cara pemeriksaan klinis saja dan biasanya diperlukan pemeriksaan HSG untuk menegakkan diagnosa detik berdasarkan pemeriksaan HSG, maka kita dapat membagi kelainan kelainan bawaan traktus genitalia tersebut, sebagai berikut.

1. Hipoplasi Uteri : Pada hipoplasia uteri tampak jelas kanalis servisis yang disproporsional panjang. Hal ini menjadi petunjuk ke arah kemungkinan yang terjadi hipoplasia uteri. Tetapi tanda ini juga terlihat pada keadaan keadaan lain dan hal ini tidak khas untuk hipoplasi uteri.  pada hipoplasia uteri bentuk segitiga yang khas pada uterus masih dipertahankan.
2. Kelainan yang simetris : Uterus didelfis (uterus didelphys): jika tidak terjasi  fusi sama sekali pada saluran Mueller, maka keadaan ini akan menimbulkan duplikasi uterus, servikas dan vagina. diagnosis yang tepat dapat dicapai dengan pemerikssaan HSG.

x

Histerosalphingografi

Histerosalphingografi 


Pemeriksaan histerosalpingografi (HSG)  ini merupakan  pemeriksaan rutin di tiap-tiap rumah sakit yang mempunyai peralatan rontgen yang cukup besar.   Di negeri kita pemeriksaan ini dilakukan sendiri oleh ahli radiologi dengan atau tanpa bantuan fluoroscopy. 
Waktu yang optimum untuk melakukan HSG ialah pada hari ke 9 sampai 10 sesudah haid mulai.  Pada saat itu biasanya haid sudah berhenti dan selaput lendir uterus sifatnya tenang.  Bilamana masih ada pendarahan,  dengan sendirinya HSG tak boleh dilakukan karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam pembuluh darah balik. 
Pertanyaan yang sering diajukan oleh pasien ialah Apakah pemeriksaannya sakit (nyeri ),  yang harus dijawab oleh dokter dengan terus terang.  Pada waktu portio dijepit memang timbul rasa nyeri,  tetapi dari pengalaman ternyata bahwa nyeri ini sifatnya Individual.  Dengan penjelasan dari ahli radiologi,  bahwa tindakan ini bukan suatu operasi melainkan hanya untuk memasukkan bahan kontras ke dalam uterus,  kebanyakan pasien merasa lega.  Hal ini akan menimbulkan kerjasama yang baik antara pasien dengan dokter,  sehingga memberikan hasil pemeriksaan yang memuaskan.  Sikap dan pengalaman ahli radiologi juga dengan sendirinya mempunyai peranan yang penting sekali untuk berhasilnya pemeriksaan ini.  Saat pemeriksaan HSG pada wanita wanita dengan haid yang tidak teratur ditentukan secara Individual. 


Bahan kontras
Pada tahun-tahun yang terakhir ini dipakai juga bahan kontras lipiodol Ultra fluid untuk pemeriksaan HSG.  Bahan kontras ini juga dipakai untuk pemeriksaan limfografi sialografi fistulografi dan untuk saluran-saluran yang halus. 
Kekurangan lipiodol adalah bahwa revolusi kembali berlangsung lama sekali Jika kontras ini masuk ke dalam rongga peritonium.  Sekarang oleh ahli radiologi di Indonesia lebih banyak dipakai bahan kontras cair dalam air.  Bahan kontras yang sering dipakai adalah urografin 60% (meglumin diatrizoate 60%  atau sodium diatrizoate  10%).  Bahan kontras ini sifatnya encer,  memberikan opasitas yang memuaskan dan mudah masuk ke dalam tuba dan menimbulkan pelimpahan kontras ke dalam rongga peritonium dengan segera. 
Bahan kontras lainnya juga sering dipakai di sini dan memberikan hasil yang sama seperti urografin, misalnya hipaque  50% (sodium diatrizoate),  Endografin ( Meglumine Iodipamide),  dan sebagainya.


Indikasi HSG
Indikasi HSG yang paling sering ialah baik steriltas primer maupun sterilitas sekunder,  untuk melihat potensi tuba.  Pada Tuba yang paten akan terjadi pelimpahan kontras dari Tuba ke dalam rongga peritonium. Hal ini akan memberikan gambaran yang khas karena bahan kontras akan tersebar di Antara lingkaran-lingkaran usus di dalam perut.  Selain itu HSG memberikan gambaran tentang kelainan kelainan uterus dan kanalis Service is. Dengan demikian, kelainan kelainan bawaan uterus dapat diketahui.  Kadang-kadang HSG juga dikerjakan sesudah operasi Tuba untuk sterilitas guna menentukan berhasilnya tindakan operasi.
Pemeriksaan HSG dilakukan untuk menentukan apakah IUD (Intra Uterine Device )  masih ada dalam cavum uteri. Untuk indikasi ini, sebaiknya dibuat dahulu foto polos seluruh Abdul bin untuk melihat apakah IUD masih dalam abdomen. Jika tidak nampak lagi, IUD yang sengaja dibuat opak,  tak perlu dilakukan. Jika IUD berada jauh dari lokasi uterus, bisa diambil bagian atas, maka HSG dengan sendirinya juga tidak perlu dikerjakan lagi.
Menentukan IUD masih dalam rongga uterus bisa juga dilakukan dengan memasukkan sonde uterus. Jika ujung sonde letaknya diantara lingkaran IUD pada dua proyeksi,maka dapat diambil kesimpulan bahwa letak IUD masih intra uterin. Cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan memasukkan IUD kedua ke dalam rongga uterus. Jika dua IUD nampak berimpitan pada radiogram, ini berarti bahwa IUDasih intra uterin yang diterangkan di atas adalah diagnosis dengan pemeriksaan sinar x.
Dalam tahun-tahun terakhir ini pemeriksaan dengan ultrasonografi semakin dominan untuk diagnostik kehamilan dan juga ginekologi. Antara lain menentukan letak IUD yang intrauterin atau ekstrauterine. 
Selain indikasi-indikasi yang dikemukakan di atas, bahwa HSG juga mempunyai efek terapeutik, Shane dkk memberitakan bahwa kehamilan sering terjadi dalam 3 siklus setelah pemeriksaan ini dilakukan. Kehamilan juga sering terjadi segera sesudah pemeriksaan HSG dilakukan.
Robins dan Shapiro memberitahukan bahwa dari 889 wanita dengan sterilitas primer atau sterilitas sekunder dengan pemeriksaan HSG, 134 diantaranya menjadi hamil. Kemungkinan besar bahwa bahan kontras membuka secara mekanis obstruksi obstruksi yang disebabkan oleh secreto melepaskan adhesi, ramat-ramat yang ada di dalam tuba, meluruskan bengkokan Tuba dan menimbulkan peristaltik yang lebih aktif karena masuknya bahan kontras titip kalau memang demikian, maka pemakaian kontras yang dicampur dalam minyak seperti lipiodol Ultra kulit dapat menyebabkan kehamilan lebih banyak dibandingkan dengan pemakaian kontras yang cair dalam air. 

HSG Jjugaa diindikasikan jika ada perdarahan pervaginam sedikit, misalnya yang disebabkan oleh mioma uteri, polip endometrium adenomatous dan lain-lain

Bilamana abortus habitualis dalam trimester kedua, maka lebar dan konfigurasi Ostium uteri internum dapat diketahui dengan pemeriksaan HSG detik jika Ostium uteri internum lebih dari 7 mm lebih lebarnya maka mungkin ada inkompetensi serviks yang menjadi sebab terjadinya abortus habitualis. 
SD juga dapat dilihat jika ada kelainan bawaan uterus atau Adhesi kanalis service dan kavum uteri yang dapat menyebabkan abortus.
HSG juga kadang-kadang dilakukan sesudah sectio caesarea untuk melihat parut parut pada serviks dan uterus. 
Kadang-kadang juga perlu diperiksa dengan HSG untuk melihat lokasi ekstensi, dan bentuk tumor. Tumor maligna seperti Kariocarsinoma memperlihatkan bentuk yang khas pada HSG

HSG juga ada kalanya dilakukan pada graviditas ekstra uterin yang lanjut, jika secara klinis dan radiogram polos abdomen masih sukar untuk membuat diagnosis yang pasti.
Pada kasus-kasus inseminasi buatan. Sebelum inseminasi dilakukan ada baiknya dilakukan HSG untuk melihat apakah ada kelainan kelainan pada traktus genitalis.


Kontra indikasi pemeriksaan HSG
Pada umumnya penentuan indikasi pemeriksaan HSG dibuat oleh ahli obstetri ginekologi. Proses proses inflamasi yang akut pada abdomen merupakan kontraindikasi. Pada hamil muda, pemeriksaan ini tidak boleh dikerjakan, karena ada bahaya terjadinya  lagi pula radiasi terhadap fetus tinggi sekali. Pada umumnya pada hamil muda boleh dilakukan pemeriksaan rontgen abdomen, karena sel-sel fetus masih dalam status pembagian yang aktif.
Dalam radiobiologi diketahui bahwa sel-sel yang sedang aktif membagi bersifat sensitif terhadap radiasi (radiosensitif).  Sebaiknya pemeriksaan rontgen abdomen pada hamil muda ditunda sampai bayi sudah dilahirkan.  Bilamana pemeriksaan rontgen abdomen merupakan indikasi yang penting sekali, maka sedapat mungkin pemeriksaan dilakukan dalam bulan-bulan terakhir kehamilan. Indikasi ini misalnya untuk pelvimetri pada panggul sempit.
Perdarahan pervagina yang hebat. Pemeriksaan tentu harus ditunda sampai pendarahan berhenti. Jika ada perdarahan, maka bahan kontras bisa masuk ke dalam Vena uterina dan vena ovarika masuk dalam Vena cava inferior, jantung sebelah kanan kemudian masuk ke dalam paru-paru. Pada saat ini mungkin pasien batuk-batuk Oma tetapi karena batuknya hanya sedikit saja, maka biasanya hal ini tidak mengganggu penderita. 
Jika dipakai sebagai bahan kontras, maka lipiodol itu dalam pembuluh kapiler paru akan pecah menjadi minyak dan yodium.  Kontraindikasi karena ada kemungkinan infeksi menjalar ke dalam uterus dan Tuba.
Tuberkolosis aparat genital tidak merupakan kontraindikasi yang absolut, malahan Penyakit ini kadang-kadang ditemukan pada pemeriksaan HSG.
HSG juga tidak boleh dilakukan segera setelah dikerjakan curettage atau dilatasi kanalis Service is, karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam Vena Vena sekitar uterus seperti diterangkan di atas. Penyakit ginjal dan jantung yang sudah lanjut juga merupakan  kontraindikasi untuk dilakukan HSG di pemeriksaan HSG juga tidak dilakukan segera sebelum dan sesudah menstruasi. Pada masa ini di kondotel menebal dan dapat terjadi interaksi kontras. Interpretasi foto akan menjadi sulit.


Komplikasi pemeriksaan HSG
Pada umumnya komplikasi pemeriksaan HSG hanya ringan saja. Keluhan utama ialah rasa nyeri pada waktu pemeriksaan dilakukan. Rasa nyeri ini akan hilang sendiri dalam beberapa jam. kadang-kadang timbul keadaan (pre-shock ) karena pasien sensitif terhadap kontrass. Tensimeter  dan obat obat untuk keadaan darurat harus selalu tersedia. keadaan ini biasanya dapat ditanggulani dengan mudah pada pemeriksaan HSG. 


Histerosalphingografi normal 

Kanalis servisi panjannya 3-4 cm atau kira9kira sepertiga panjang uterus. bentuknya lonjong. Issmus antara kavum uteri uteri dan kanalis servisis lebih sempit. Ostium uteri internum nampak seperti penyempitan pendek. kavum uteri berbentuk segitiga, sisi dan fundus uteri lurus atau konkaf. fundus kadang-kadang konfeks atau lebih lebar daripada panjang uterus. 

Jarak antara kornu kanan dan kiri rata-rata 3,5 cm. sfingter kornu bertuknya khas seperti bawang. apeks kornu langsung berlangsung pada ismus tuba. ismus tuba ini panjangnya variabel, nampak seperti garis potlot pada radiogram dan jalannya bergelombang. ismus tuba kemudian melebar sebagai ampula tuba. 



Radiografi polos abdomen dalam HSG 

Sebelum dilakukan pemeriksaan HSG atau pemeriksaan lain ada baiknya dibuat foto  polos abdomen terlebih dahulu. pemeriksaan ini seringkali dilakukan dengan film ukuran 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm untuk meliputi daerah vesica dan uterus di dalam pelvis. jika ada indikasi, maka adakalanya perlu dibuat foto seluruh abdomen termasuk lengkung diafragma kanan dan kiri, biasanya cukup dengan film ukuran 30 x 40 cm. pada infertilitas kadang-kadang diperlukan juga membuat radiogram paru, karena infertilitasmungkin merupakan akibat penyaki tuberkulosis paru yang masih aktif. 
Pada foto thoraks juga mungkiin nampak metastasis yang berasal dari keganasan di dalam pelvis. Pada foto polos abdomen, suatu tumor yang cukup besar dalam pelvis akan kelihatan sebagai suatu bayangan dengan densitas jaringan lunak yang homogen. karena vesika urinaria yang penuh juga dapat memberikan bayangan seperti ini, maka passien diminta mengosongkan kandung kencingnya sebelum pemeriksaan dimulai. 
Jika tumor dalam pelvis besar, maka bayangannya akan mudah keliatan,  karena selain -memberikan bayangan sendiri, juga akan mendorong usus- usus, sehingga memberikan petunjuk tentang besar dan bentuk tumor. Lingkaran- lingkaran usus nampak jelas pada sebuah radiogram, karena berisi udara. Oleh karena itu bayangan usus nampak radiolusen. tingkat radiolusennya bergantung pada banyaknya udara dalam usus. jika tumor kecil Seringkali sukar atau sudah dapat dilihat pada foto polos, jika ada masa fekal dalam rektum atau udara dalam usus; tetapi uterus kadang-kadang jelas nampak karena menimbulkan indentasi pada bagian atas vesika. Demikian juga jika ada cukup lapisan lemak antara vesika dan uterus sehingga kontur uterus dapat terlihat. Sebagaimana diketahui, lemak sifatnya lebih radiolusen daripada jaringan lunak seperti otot otot dan cairan. Pada foto polos abdomen diteliti pula secara umum bagaimana letak dan lengkung daun diafragma kanan dan kiri, besarnya hepar dan Lien. Dilihat pula bentuk, letak dan besar kedua ginjal, Bagaimana bentuk dari garis psoas dan  bagaimana arah garis dinding abdomen lateral  kanan dan kiri. Dinding abdomen tampak karena ada lapisan lemak di luar selaput peritonium. Jika ada garis dinding abdomen akan mengembang keluar khusus usus letaknya lebih sentral dan abdomen pada umumnya nampak lebih terselubung daripada biasa. Demikian juga garis menjadi kabur. 
Pada akhirnya tulang-belulang juga penting untuk diperhatikan sebab jika ada keganasan dalam pelvis misalnya, maka hal ini dapat menimbulkan metastasis ke vertebra lumbalis dan pelvis.
Tulang-tulang yang sering kali diserang metastasis suatu proses keganasan. Perkapuran perkapuran yang tampak di daerah pelvis sangat membantu untuk mengetahui sifat suatu patologis dalam pelvis sebab perkapuran perkapuran itu mempunyai bentuk dan struktur yang khas. Flebolit misalnya bentuknya selalu bundar dan biasanya multiple. Kalkulus dalam vesika bentuk lonjong berlapis-lapis dan letaknya di garis tengah sesuai dengan letak vesika. Kalkulus dalam ureter biasanya lebih kecil daripada vesikolitiasis, bentuknya lonjong tak teratur, sumbunya  sesuai dengan arah ureter dan letaknya paramedian. Dalam ginekologi, perkapuran terjadi pada fibromioma uteriI. Perkapuran ini biasanya berbentuk bundar, tak teratur tetapi punya struktur yang khas.






Saturday, January 5, 2019

Pencitraan (Imaging ) dalam Ginekologi

Pencitraan (Imaging ) dalam Ginekologi 

pencitraan (Imaging)  dalam ginekologi dengan cara radiografi dapat diperoleh dengan beberapa cara yaitu : 
1.  Foto polos abdomen 
2. Radiogram Thorax 
3. Pemeriksaan dengan tomografi Komputer (CT-Scan)
4. Tulang 
5. Histerosalphingografi
6. Pielografi Intravena (IVP) 
7. Barium Enema Colon
Pemeriksaan- pemeriksaan lain seperti Arteriografi, Venografi, Limfigrafi, dan terutama ultrasonografi kadang-kadang juga diperlukan . 

Radiografi abdomen dalam obstetri

Radiografi abdomen dalam obstetri
Kebanyakan pemeriksaan abdomen dengan radiografi dalam obstetri sebagian besar sudah ditinggalkan,  berhubungan dengan radiasi pada janin. 
Dulu radiografi abdomendalam obstetrimisalnya dipakai untuk menilai umur janin, letak plasenta, kelainan bawaan janin, dan sebagainya. 
Radiasi terutama banyak pada pemeriksaan pelvimetri dengan proyeksi Thoms. Pada proyeksi ini pasien setengah duduk untuk memperoleh radiogram pintu atas panggul. Buka janin dalam letak kepala, maka alat kelamin janin berada di atas dan dekat dengan tabung rontgen. Dengan demikian radiasi pada alat kelamin janin akan besar. 
Meskipun demikian radiografi konvensional masih dilakukan pada keadaan keadaan tertentu atau atas indikasi-indikasi yang tepat. Dengan sendirinya segi-segi proteksi harus diperhatikan dengan seksama dan pemeriksaan dilakukan pada akhir kehamilan. 
Pemeriksaan polos abdomen, misalnya dilakukan pada  :
1. Patologi pada ibu yang memerlukan tindakan segera
2. Untuk menentukan umur kehamilan jika pasien baru datang pada dokter pada akhir kehamilan nya dan tidak ada waktu lagi untuk mengikuti perkembangan janin dengan ultrasonografi. Kehamilan yang sudah 36 Minggu akan kelihatan epifisis distal femur dan pada 38 minggu akan nampak epifisis proximal Tibia. 
3. Untuk konfirmasi adanya kelainan janin atau adanya kematian janin
radiogram yang dibuat harus berkualitas tinggi. Kalau tidak, kelainan-kelainan di atas tindakan tampak. Radiogram dibuat dengan pasien tengkurap (PA) sehingga bagian-bagian janin dekat dengan film atau pasien berdiri (PA) dan abdomen ditekan pada meja Bucky. ,radiografi abdomen dengan posisi penderita berdiri juga dibuat jika Ada dugaan kematian janin, sehingga bagian-bagian janin seolah-olah jatuh karena tonus  jaringan tidak ada lagi, jika fetus telah mati.

Pelvimetri


 Pelvimetri


Pelvimetri bertujuan untuk mengukur pelvis. Indikasi pemeriksaan harus dilakukan secara tepat terutama untuk kasus-kasus yang dengan pemeriksaan klinis diduga kuat adanya disproporsi antara kepala janin dan panggul ibu. Banyak cara yang dipakai untuk mengukur garisgaris terpenting pelvis. 


Dengar pelvimetri diperoleh ukuran-ukuran pelvis ibu dengan tepat. Dengan sonografi diperoleh ukuran kepala janin yang tepat dan kelainan janin lainnya. Yang penting di ukur ialah konjugata Vera (AB), panggul Tengah (AC) dan panggul bawah (DE). Perlu juga dinilai sacrum yang lurus karena dapat mempengaruhi jalannya persalinan. 
Garis-garis melintang panggul dapat diukur dengan cara Schwarz. Garis panggul diukur langsung pada radiogram. Cara ini berdasarkan sinar-x yang vertikal terhadap bidang struktur panggul yang akan diukur. Dibuat dua foto yaitu sebelah kanan dan kiri panggul. 
- foto pertama desentrasi 5 1/2 cm sebelah kanan garis tengah (jarak rata-rata spina ischiadicadari garis tengah),bagian kiri panggul ditutup dengan timah hitam untuk proteksi
- foto kedua, tanpa menggerakan pasien tabung dipindahkan ke sebelah kiri, 5 1/2 cm dari garis tengah. Bagian kanan panggul ditutup dengan timah hitam. 
Hasilnya seolah-olah satu eksposi, tidak ada divergensi sinar-x terhadap tititk titik yang diukur. Pada proyeksi ini diukur diameter melintang pintu panggul atas (AA),  jarak antara spina ischiadica panggul Tengah(BB) dan jarak antara Tuber ischiadicum panggul bawah (CC).
Pemeriksaan pelvimetri dengan macam-macam cara menghasilkan banyak sekali ukuran-ukuran. 


4 bentuk dasar panggul yaitu : 
- ginekoid menunjukkan pintu panggul atas yang bundar
- anthropoid diameter melintangnya lebih sempit dibandingkan dengan konjugata Vera
- Platipeloid bentuknya lonjong dengan aksi panjang dalam ukuran melimpah.
- Android, bentuknya seperti segitiga dan ukuran-ukurannya agak sempit.