RADIOLOGI ZONE

Featured Post

SOP ( STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ) MRI BREAST

Rumah Sakit Z PEMERIKSAAN MRI PAYUDARA ( BREAST) Standar Operasional Prosedur ...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, September 12, 2017

Body Plane pada radiologi

Anatomi umum

Radiografer harus menguasai seluruh pengetahuan mengenai anatomi Psikologi dan osteologi untuk menghasilkan sebuah radiograf yang menunjukkan bagian-bagian tubuh yang diinginkan. Anatomi adalah istilah yang diterapkan untuk ilmu struktur tubuh. Psikologi adalah studi atau ilmu fungsi organ-organ tubuh. Osteologi adalah studi detail mengenai pengetahuan tubuh yang berhubungan dengan tulang tulang.
Radiografer harus mempunyai pemahaman umum mengenai sistem sistem tubuh dan masing-masing fungsinya. Perhatian khusus harus diberikan untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh seputar sistem Skeleton atau rangka dan petunjuk-petunjuk permukaan yang digunakan pada lokasi bagian-bagian tubuh yang berbeda. Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa radiografer harus dapat memvisualisasikan struktur-struktur internal yang akan di radiograf. Dengan menggunakan petunjuk-petunjuk eksternal radiografer dapat secara tepat memposisikan bagian tubuh untuk menghasilkan radiograf diagnostic sebaik mungkin.

Body Plane 
Dimensi itu penuh tubuh manusia dapat dilihat dari posisi anatomi. Dapat dibagi secara efektif melalui penggunaan gambaran bidang tubuh. Potongan bidang tubuh ini mengiris seluruh tubuh pada tingkat yang ditentukan dari segala arah. Berikut 4 bidang tubuh yang berdasar dalam radiografi : 

1. Sagital 
Sagittal plane membagi seluruh tubuh atau bagian tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Bidang ini membagi tubuh secara vertikal melalui depan ke belakang. Mid sagital Point adalah spesifikasi dari bidang sagital yang mana merupakan garis tengah dari tubuh dan membagi tubuh menjadi bidang bagian kiri dan bagian kanan..

2. Coronal
Coronal Plane membagi seluruh tubuh atau bagian tubuh menjadi bagian anterior dan posterior. Bidang ini membagi tubuh secara vertikal melalui Sisi satu ke Sisi Lainnya. Mid Coronal Plane adalah spesifikasi bidang sagital yang mana merupakan garis tengah dari tubuh dan membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior..

3. Horizontal 
Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian Superior dan inferior atau bagian bawah. Biasanya juga disebut transverse, axial / cross sectional plane.

4. Oblique
Oblik atau bidang miring adalah bidang-bidang yang tidak sesuai dengan ketiga spesifikasi ketiga bidang sebelumnya. Bidang bidang miring dapat berlokasi di sembarang lokasi seperti yang digunakan untuk pemeriksaan hati pada MRI.


Gambar : bidang tubuh



Gambar : mid sagital plane ( membagi tubuh menjadi bagian kiri dan bagian kan )
Mid coronal plane (membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior) 

Gambar 


















Sumber
Ballinger, W, Philip, 2003.
Merril’s Atlas of radiographic Position Radiologic Procedure Vol : 2, 10th Edition. Mosby, St Louis.

Saturday, September 9, 2017

Gambaran radiograf terhadap posisi anatomi

Gambaran Radiograf terhadap Posisi Anatomi

Posisi anatomi

Radiograf biasanya berorientasi pada illuminator ataupun box sehingga seseorang melihat hasil gambaran bagian tubuh pada posisi anatomi. Acuan posisi Anatomi adalah pasien berdiri tegak dengan wajah dan mata menghadap ke depan tangan ekstensi dengan bagian Telapak tangan menghadap ke depan tumit rapat dan jari kaki menunjuk ke anterior. Ketika radiograf ditampilkan dengan cara ini pada illuminator bagian kiri pasien ada pada bagian kanan radiograf dan sebaliknya. Pekerja medis profesional selalu mendeskripsikan tubuh bagian tubuh atau pergerakan tubuh seolah-olah pada posisi anatomi sebenarnya.


Gambar : posisi anatomi.


Radiograf proyeksi posteroanterior (PA)

Gambar 1 mengilustrasikan bagian anterior atau depan dari darah pasien diletakkan dekat dengan Ir atau image reseptor untuk proyeksi posteroanterior. 


Gambar : posisi pasien pada pemeriksaan thorax dengan proyeksi PA

Gambar : Gambaran radiograf thorax pada proyeksi PA


Gambar 2 mengilustrasikan bagian posterior atau belakang dari dada pasien diletakkan dekat dengan Ir atau image reseptor untuk proyeksi antero posterior.
Gambar : Posisi pasien pada pemeriksaan thorax dengan proyeksi AP 

Gambar : radiograf pemeriksaan thorax dengan proyeksi AP 


Terlepas dari apakah bagian permukaan tubuh anterior atau posterior yang dekat dengan Ir atau image radiograf harus berada pada posisi anatomi.

Pengecualian untuk panduan pemeriksaan manus digiti wrist joint dan pedis. Untuk radiograf manus digiti dan wrist joint secara rutin ditampilkan dengan di digiti menghadap pada langit-langit. Untuk radiografi pedis dan digiti selalu meletakkan gambaran pada illuminator atau viewing box dengan jari-jari kaki menuju ke langit-langit.

Gambar : posisi bagian tubuh pasien pada pemeriksaan manus dengan proyeksi PA

Gambar A : posisi manus pada IR 
Gambar B : radiograf manus yang diletakan pada illuminator dengan digiti menghadap ke atas 


Radiograf proyeksi lateral 
Radiograf proyeksi lateral adalah bagian tubuh kiri atau kanan pasien diletakkan pada Ir atau image reseptor. Untuk mendeskripsikan hasil radiograf yaitu bagian Sisi pasien yang dekat dengan Ir selama pemeriksaan adalah sisi pada gambar yang dekat dengan illuminator atau viewing box.

Gambar : posisi pasien untuk pemeriksaan thorax lateral, dengan bagian sisi kiri pada pasien menempel pada IR 
Gambar :gambaran radiograf thorax lateral yang diletakan pada illuminayor atau viewing box 



Radiograf pada proyeksi oblique
Gambaran radiograf oblik adalah ketika tubuh pasien dirotasikan sehingga proyeksinya bukan bagian depan belakang atau lateral.


Gambar : posisi pasien left anterior oblique (LAO) untuk proyeksi PA Oblique  pada pemeriksaan Thorax

Gambar : Radiograf PA Oblique pemeriksaan thorax yang diletakan pada illuminator 


Sumber : 




Frank, Eugene D.
Merril’s Atlas of radiographic Positioning and Procedure Vol : 1, 12th Edition. Mosby, St Louis.











Friday, September 8, 2017

Gambaran Radiograph menurut kualitas gambaran

Gambaran Radiograph


Tiap langkah dalam melakukan prosedur radiograf harus secara akurat dan lengkap dilakukan sehingga dapat memastikan bahwa informasi yang terekam pada reseptor gambar atau film adalah maksimum. Informasi yang didapat sebagai hasil dalam melakukan pemeriksaan radiologi secara umum untuk menunjukkan ada atau tidaknya patologi atau trauma. Informasi ini akan membantu dalam mendiagnosa dan merawat atau mengobati pasien. Keakuratan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan radiologi.
Radiografer harus sepenuhnya mengetahui tentang pola pembuatan gambar radiografi dengan mengetahui struktur anatomi normal. Untuk meningkatkan kemampuan radiografer dalam mengenali secara tepat dan memperbaiki atau mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam teknik radiografer harus mempelajari gambaran radiografi dari poin-poin berikut:
1. Superposisi
Hubungan superposisi seperti ukuran, bentuk, posisi dan penyudutan harus diperhatikan 

2. Struktur yang berdekatan
Tiap struktur anatomi harus dibandingkan dengan struktur-struktur yang berdekatan.


3. Densitas Optikal
Densitas optical juga dikenal dengan derajat kehitaman. Densitas Optika pada radiograf harus berada pada reaksi diagnostic. Bila radiograf terlalu terang atau gelap keakuratan diagnosa akan menjadi sulit dan tidak memungkinkan. Jika perubahan teknik diperlukan, maka faktor control densitas harus diperhatikan :
a. Milliamperage (mA)
b.  Exposure time (second)
c. Milliampere-second (mAs)

Gambar : radiograf knee joint dengan densitas yang rendah
Gambar : radiograph dengan densitas yang cukup, dapat memperlihatkan seluruh aspek tulang dan jaringan disekitar tulang 
Gambar : radiograph knee joint dengan densitas yang terlalu tinggi


4. KONTRAS
Kontras atau perbedaan densitas antara dua area pada radiograf, pada radiograf harus dapat membedakan struktur-struktur yang berdekatan dengan densitas struktur jaringan. Gambar kontraksi rendah memiliki densitas yang tinggi dan gambar kontras yang tinggi memiliki densitas yang rendah. Faktor utama untuk mengontrol kontras radiografi adalah kilo voltage peak (kVp).

Gambar : radiograph elbow joint dengan kontras yang rendah 
Gambar : radiograph elbow joint dengan kontras yang tinggi


5. Detail
Kemampuan untuk memvisualisasikan struktur-struktur kecil, harus cukup untuk memperjelas bagian anatomi yang diinginkan. Faktor utama untuk mengontrol detail yaitu:
a. Geometry
b. Film
c. Jarak
d. Screen
e. Ukuran focal Spot
f. Pergerakan

Gambar : radiograph memperlihatkan detail yang kurang pada gambaran arteri di kepala
Gambar : radiograph memperlihatkan detail yang baik pada gambaran arteri di kepala

6. Magnifikasi
Modifikasi dari bagian tubuh harus diperhatikan, dengan menggunakan faktor pengontrol jarak objek ke reseptor( object to Image receptor distance(OID)) atau jarak antara bagian tubuh dari kaset,  dan jarak dari image reseptor ke sumber(source to Image receptor distance(SID)), atau jarak dari sumber sinar X atau tabung sinar-x dari kaset. Semua radiografi memiliki beberapa magnifikasi karena seluruh bagian tubuh berbentuk tiga dimensi.

7. Distorsi
Bentuk bertorsi dari bagian tubuh harus dapat diperhatikan, faktor utama untuk mengontrol yaitu:
a. Alignment
b. Central Ray
c. Bagian anatomi
d. Kaset
e. Penyudutan
Sebagai contoh dari bagian tubuh yang mengalami distorsi adalah ketika tulang proyeksi memanjang atau memendek dari ukuran seharusnya. Distorsi adalah kesalahan dari ukuran dan bentuk dari struktur anatomi.
Suatu pengetahuan yang baik mengenai anatomi dan kemampuan untuk menganalisa radiograph secara tepat merupakan suatu yang sangat penting, terutama bagi radiografer yang bekerja tanpa seorang dokter. Dalam kondisi seperti ini dokter ahli harus dapat mempercayakan radiografer untuk melakukan fase-fase technical pengujian tanpa bantuan.

Sumber :


Frank, Eugene D.
Merril’s Atlas of radiographic Positioning and Procedure Vol : 1, 12th Edition. Mosby, St Louis.