RADIOLOGI ZONE

Featured Post

SOP ( STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ) MRI BREAST

Rumah Sakit Z PEMERIKSAAN MRI PAYUDARA ( BREAST) Standar Operasional Prosedur ...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, August 21, 2017

Kode Etik Teknologi Radiologi

Etika dalam Teknik Radiologi


Etika merupakan istilah yang diterapkan pada ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku antara satu dengan lainnya. Dasar kerja dalam profesi medis membutuhkan aturan-aturan yang ketat. Dokter ahli, memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan pasien, dan sangat tergantung pada kejujuran seluruh keprofesionalan personil kesehatan dalam memberikan saran dan melaporkan kesalahan-kesalahan.
Kode etik secara inisial dikembangkan dan diadopsi oleh American Society of Radiologyc Technollogist (ASRT). Canadian Association of Medical Radiation Technollogist (CAMRT), mengadopsi kode etik yang sama. Semua radiografer harus mengenal kode etik tersebut.


Kode Etik American Society of Radiologic Technologist : 

1. Ahli-ahli teknologi hari login memposisikan dirinya dalam suatu sikap yang profesional, respon atau tanggapan terhadap kebutuhan pasien dan mendukung rekan rekan sekerja dan tergabung dalam peningkatan kualitas perawatan pasien.
2. Ahli-ahli teknologi radiologi aktif memajukan atau meningkatkan objektif prinsip profesi untuk memberikan pelayanan pada kemanusiaan dengan kesadaran penuh dan meningkatkan martabat umat manusia.
3. Oleh-oleh teknologi radiologi memberikan perawatan pasien dan pelayanan yang tidak terbatas pada kedudukan seseorang atau penyakit penyakit alamiah,  dan tanpa diskriminasi berkenaan dengan jenis kelamin, suku bangsa, kepercayaan, agama atau status sosial ekonomi.
4. Ariani teknologi radiologi mempraktekkan teknologi berdasarkan pengetahuan teori dan konsep-konse, menggunakan peralatan dan aksesoris-aksesoris berdasarkan tujuan yang telah di desain dan melakukan prosedur-prosedur dan teknik-teknik secara tepat.
5. Ahli-ahli teknologi radiologi menilai suatu keadaan, latihan perawatan, kebijaksanaan dan keputusan, memikul tanggung jawab terhadap keputusan-keputusan profesional dan memberikan tindakan yang terbaik untuk pasien.
6. Ahli-ahli teknologi radiologi bertindak sebagai seorang agen melalui observasi dan komunikasi untuk menghasilkan informasi yang berkenaan dengan dokter ahli untuk membantu dalam diagnostik dan manajemen pengobatan pasien, dan mengakui interpretasi dan diagnosis di luar cakupan praktis profesi.
7. Ahli-ahli teknologi radiologi menggunakan peralatan dan asesoris nya, menggunakan teknik dan prosedur-prosedur, melakukan tindakan dengan pelayanan sesuai dengan standar dan menunjukkan keahlian dalam membatasi radiasi terhadap pasien, diri sendiri dan anggota-anggota lain dan perawatan kesehatan.
8. Ahli-ahli teknologi radiologi mempraktekkan etika dengan berperilaku yang sesuai dengan profesinya dan melindungi hak pasien untuk menghasilkan gambaran yang berkualitas.
9. Ahli-ahli teknologi radiologi respect terhadap kepercayaan diri dalam hal profesional, melindungi hak privasi pasien dan membuka informasi-informasi rahasia hanya sesuai yang diminta oleh hukum atau untuk melindungi keselamatan individu atau komunitas.
10. Ahli-ahli teknologi radiologi secara kontinyu berusaha keras untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan nya dengan berpartisipasi dalam aktivitas aktivitas pendidikan dan profesional, berbagi pengetahuan dengan teman sejawat dan menemukan sesuatu yang baru dan inovatif dalam praktis profesional. Berarti dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan adalah melalui pendidikan yang berkualitas dan profesional.


Kode Etik Canadian Association of Medical Technologists (CAMRT)

CAMRT mengakui tugasnya untuk mengidentifikasi dan memperkenalkan standar profesional sikap dan performance. Standar pelaksanaan tersebut adalah tanggung jawab profesional tiap individu.

Kode etik ini diadopsi pada juni 1991, ditujukan untuk setiap member itu: 

1. Memberikan pelayanan dengan martabat yang respect terhadap suhu orang berkenan dengan suku bangsa, daerah, warna kulit, jenis kelamin, agama, umur, jenis penyakit, kelainan fisik atau mental.
2. Memperbesar kepercayaan dan rasa percaya diri masyarakat mau ditandai television yang tinggi mencakup kompetensi tugas dan penampilan.
3. Melakukan seluruh prosedur-prosedur technical dengan mengacu pada standar keselamatan radiasi langsung.
4. Mempraktekkan prosedur-prosedur tersebut untuk kualitas penting kecuali prosedur-prosedur iya sebelumnya tua ditugaskan oleh seorang ahli medis yang tepat dan untuk ahli-ahli teknologi yang telah mendapat pelatihan yang cukup mengenai kemampuan menerima tingkat kompetensi.
5. Mempraktekkan hanya disiplin disiplin teknologi radiasi medik bagian telah mendapat ijazah oleh CAMRT dan secara langsung berkompeten.
6. Sadar akan tugasnya untuk mencari informasi diagnosis pasien dari dokter ahli pengobatannya pada instansi instansi tersebut di mana sebuah ulasan yang memiliki ciri-ciri tersendiri terhadap ahli yang tepat dapat membantu men diagnosa atau mengobati, ahli-ahli teknologi dapat merasakan kewajiban moral yang diberikan kepadanya. 
7. Menjaga dan melindungi kerahasiaan informasi baik medik atau personal yang diperoleh melalui contact profesional dengan pasien. Sebuah eksepsi dapat menjadi tempat saat penangkapan informasi tersebut penting untuk mengobati pasien, keselamatan pasien lainnya atau prosedur perawatan kesehatan atau persyaratan legal.
8. Bekerja sama dengan provider provider perawatan kesehatan
9. Meningkatkan seni dan ilmu teknologi radiasi medik melalui pengembangan profesional secara terus-menerus.
10. Mengakui bahwa partisipasi dan dukungan asosiasi kami merupakan tanggung jawab profesional. 






Terjemahan : 

Frank, Eugene D.
Merril’s Atlas of radiographic Positioning and Procedure Vol : 1, 12th Edition. Mosby, St Louis.

Tuesday, August 8, 2017

Intensitas berkas sinar X

A. Pengertian

Intensitas berkas sinar X menyatakan jumlah proton yang terdapat dalam berkas pada suatu jarak tertentu dari sumber dan pada luasan bidang penyinaran tertentu serta dalam batasan waktu penyinaran tertentu. Intensitas sering juga disebut kuantitas. Intensitas Seberkas sinar X bersifat heterogen artinya di dalam berkas terdapat berbagai macam energi dan panjang gelombang. Berkas sinar X berbentuk kerucut di mana berkas terpancar menyebar atau divergen dari sumbernya. Luas lapangan sinaran makin jauh dari sumber semakin besar tetapi intensitas berkas sinar X Semakin jauh dari sumber semakin kecil.
Menurut tempat dan posisinya intensitas berkas sinar X dapat digolongkan dalam tiga bagian yaitu:
1. Intensitas ketika diproduksi berada dalam tabung rontgen terpancar dari bidang fokus di dalam ruang hampa Insert tube.
2. Intensitas Sinar guna atau berkas primer yaitu intensitas berkas sinar X setelah melewati window tabung rontgen sebelum mengenai objek. Posisinya berawal dari window hingga menjangkau objek yang dikenainya.
3. Intensitas berkas sinar X telah menembus objek atau berkas sekunder yaitu sejumlah energi yang melewati atau menembus objek yang disinari.

Gambar Intensitas berkas sinar x


Setiap golongan intensitas tersebut di atas masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri ditinjau dari proses terbentuknya dan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya intensitas pada tempat tersebut.
Untuk itu perlu dibahas masing-masing golongan intensitas berkas sinar X tersebut intensitas ketika diproduksi dalam tabung intensitas berkas primer atau sinarguna dan intensitas setelah menembus bahan atau sekunder.

B. Intensitas ketika diproduksi dalam tabung rontgen

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya intensitas ketika diproduksi adalah:
1. Nomor atom bahan target(Z)
2. Arus tabung(mA)
3. Tegangan Puncak tabung(kVp)
4. Faktor rektifikasi(F)
Keempat faktor tersebut berbanding lurus terhadap produksi berkas sinar X di dalam tabung( intensitas ketika diproduksi = I), dengan catatan bahwa faktor tegangan Puncak (kVp)baru memiliki pengaruh yang signifikan jika diperhitungkan dalam nilai kuadrat(kVp)².
Kesebandingan I dengan faktor-faktor:Z, mA, (kVp)² dan F dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
I ~ Z x mA x (kVp)² x F


C. Intensitas berkas Sinar guna(primer)

Intensitas berkas Sinar guna merupakan bagian yang terpenting dalam berkas sinar X Karena merupakan bagian yang sangat menentukan dalam penggunaan berkas sinar X. Berkas Sinar(primer) dimulai dari window tabung rontgen sampai ke permukaan objek atau benda yang di sinari. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya intensitas berkas Sinar guna adalah ukuran fokus yang digunakan, ketebalan filter, jarak dari sumber, luas lapangan penyinaran, waktu penyinaran dan heel effect.

1. Ukuran fokus yang digunakan
Dalam radiografi dikenal dengan ukuran bidang fokus yaitu desain luas bidang tumbuk untuk tumbuhkan elektron proyektil dengan bahan target. Ada dua ukuran masing-masing Adalah fokus besar dan fokus kecil. Bidang fokus yang lebih luas menampung tumbukan lebih banyak yang berarti memungkinkan terjadinya jumlah foton sinar X lebih banyak. Dan fokus kecil adalah sebaliknya. Dengan demikian maka fokus besar menghasilkan intensitas berkas lebih banyak sedangkan fokus kecil menghasilkan intensitas berkas lebih sedikit.

2. Ketebalan filter
Filter dalam pesawat radiologi diagnostik terdiri dari inherent filter atau filter dalam dan additional filter-filter tambahan. Keduanya disebut sebagai total filter. Filter dipasang pada window berguna untuk menyaring berkas sinar X. Foton foton yang energinya lemah dan tidak dapat digunakan untuk menembus bahan sedapat mungkin ditiadakan menggunakan filter. Dengan demikian berkas sinar X akan menjadi lebih rata kemampuannya atau lebih homogen berkasnya. Tetapi di sisi lain dengan menggunakan filter berarti jumlah proton atau intensitas berkas berkurang karena harus ada yang diserap oleh filter dan tidak dapat melewati window.
Gambar ketebalan filter terhadap intensitas berkas sinar x

Tujuan penggunaan filter diagnostic:
a. Harga bekas heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitasnya lebih baik
b. Mengurangi jumlah foton sinar X yang energinya rendah dan tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabung
c. Mengurangi dosis kulit akibat penyinaran oleh energi foton rendah

3. Jarak dari sumber
Sumber dari berkas sinar x adalah bidang fokus . Jarak dari sumber yang dimaksud adalah jarak dari fokus ke bidang dimana intensitas berkas diukur. Pusat berkas tegak lurus terhadap bidang pengukuran. Intensitas berkas sinar x pada jarak yang makin jauh dari sumber Makin kecil dan berlaku sebaliknya.
Hubungan tersebut dinyatakan melalui hukum kuadrat jarak terbalik (inverse square low).
Gambar jarak dari sumber terhadap intensitas berkas sinar X

Monday, August 7, 2017

RADIOSENSITIVITAS

RADIOSENSITIVITAS 


A. Pengertian 
Menurut Henry Bequerel, 1896, radioaktifitas didefinisikan sebagi disintegritas ( suatu materi meluruh/mengalami peluruhan) inti secara spontan sari satu atom atau lebih disertai pancaran radiasi. Inti yang tidak stabil senantiasa mengalami disintegritas dalam prosesnya menuju kestabilan. Disintegritas  atau pecah inti mengakibatkan pancaran radiasi. Bentuknya radiasi yang dipancarkan dapat merupakan radiasi partikel atau radiasi foton atau keduanya.
iti yang tidak stabil dapat ditemui sebagai elemen berat yang umumnya memiliki nomor atom yang lebih besar dari 83. inti tidak stabil juga dapat dibuat menggunakan reaktor, untuk merusak kestabilan inti dengan cara melakukan reaksi fissi ( fission product) atau memborbardir inti ( netron/proton bombardement)

B. Unsur Radioaktif 
Unsur-unsur dengan inti tidak stabil dinamakan unsur radioaktif. Terdapat banyak jenis unsur radioaktif, yang dapat dipelajari melalui tabel periodik sistem. Unsur tidak stabil hakekatnya karena tidak memiliki keseimbangan jumlah proton dan netron dalam inti. 

Gambar : Garis Kestabilan

Terdapat beberapa bentuk inti atom berdasarkan komposisi jumlah proton dan jumlah netron dalam inti.
Isotop, yaitu beberapa inti atom yang memiliki jumlah proton ssama, tetapi jumlah netronnya berbeda
Isobar, yaitu inti-inti dimana apabila jumlah protonnya bertambah, jumlah netronnya berkurang
Isoton,  yaitu beberapa inti atom yang meiliki jumlah netron sama tetapi jumlah protonnya berbeda 

Inti tak stabil (radioaktif) berproses menuju stabil dengan memancarkan tiga jenis energi radiasi yaitu alpha, beta dan gamma. Proses berlangsung terus-menerus, aktivitasnya makin lama makin berkurang hingga pada akhirnya mencapai stabil. setelah stabil tidak lagi memancarkan radiasi.




Gambar : Inti tak stabil memancarkan radiasi, menuju stabil

Apabila suatu unsur radioaktif ditempatkan dalam kontainer tertutup, kemudian dibuat lubang kecil, maka akan keluar dari lubang tersebut radiasi akibat proses radioaktivitas dalam kontainer.
Radiasi yang berupa foton gamma akan keluar, dan arahnya tidak dapat dipengauhi baik oleh medan magnet maupun medan listrik. Pancaran alpha, yaitu inti helium akan membelok dalam pengaruh medan magnet. Pancaran beta yaitu elektron akan membelok dalam pengaruh medan listrik .


C. Satuan aktivitas 
Aktivitas unsur radioaktif menyatakan jumlah kejadiann disintegritas tiap detik dari suatu smber radioaktif. Oleh karena itu disebut sebagai aktivitas sumber radioaktif. Aktivitas sebagai besaran memiliki satuan, yaitu Bequerel (Bq) dan Curie (Ci).
 Awalnya Bequerel menyatakan bahwa aktivitas disebut 1 apabila terjadi 1 kali disintegritas tiap detik. Jadi1 Bq = disintegritas/detik. Tetapi kenyataanya dalam satu detik dimungkinkan terjadi banyak sekali disintegritas. Oleh karena itu kemudian Curie mengoreksi dengan menyatakan bahwa aktivitas disebut 1 apabila terjadi 3.7 x 1010 disintegrasi/detik.
Hubungan satuan Bequerel dan Curie menjadi : 1Ci = 3.7 x 1010 Bq


D. Peluruhan
 Aktifitas unsur radioaktif berkurang secara gradual,hingga akhirnya tidak melakukan aktivitas lagi, menjadi stabil. Proses penurunan aktivitas secara gradual tersebut dinamakan peluruhan(decay).  Unsur radioaktif meluruh dapat diperhitungkan aktivitasny, apabila diketahui aktivitas sumber mula-mula, angka peluruhan unsur radioaktif tersebut, serta lamanya kegiatan peluruhan terjadi.


E. Half lilfe (half value period)
 Half life adalah waktu yang digunakan oleh suatu unsur radioaktif untuk ,meluruh sehingga aktifitasnya menjadi 50 %.



Gambar Half life pada fosfor, yodium dan radon


F. Transmutasi 
 Inti tak stabil seteah meluruh akan menjadi inti stabil. Inti yang sudah menjadi stabil tidak lagi sama  dengan inti semuala. Jumlah proton berubah, jumlah netron berubah, sehingga namanyapun juga berubah. Perubahan tersebut dinamakan Transmutasi.



Pancaran alpha beta dan gamma

Pancaran alpha beta dan gamma 

A.  Pengertian
Pancaran atau radiasi partikel alfa partikel beta dan foton gama terjadi dalam proses radio aktivitas. Sebagai radiasi memiliki ciri-ciri yaitu :
1. Memiliki bentuk partikel atau foton
2. Terpancar dari sumber, dalam hal ini sumbernya adalah unsur radioaktif
3. Memiliki energi sebagai kekuatan pancaran

B. Pancaran alpha
Pancaran alpha berbentuk partikel yaitu inti helium yang terdiri dari dua proton dan dua neutron. Jadi pancaran inti helium adalah radiasi alpha. Radiasi ini umumnya terpancar dari unsur radioaktif yang memiliki nomor atom di atas 80.
Sifat-sifat pancaran alpha :
1. Dibanding partikel beta gerakannya lebih lambat
2. Kemampuan ionisasi per unit lintasan lebih besar
3. Sangat cepat kehilangan energi
4. Lintasan di bahan solid sangat pendek
5. Data diberhentikan oleh lapisan tipis

C. Pancaran beta negatif
Beta negatif adalah elektron. Pancaran beta negatif disebabkan ketidakseimbangan inti di mana jumlah neutron lebih banyak dari jumlah proton. Secara internal inti berproses untuk menuju keseimbangan baru dengan mengubah neutron menjadi proton. Perubahan tersebut disertai pancaran beta negatif.
Sifat-sifat pancaran beta negatif
1. Dapat bergerak dengan kecepatan tinggi
2. Dibanding dengan pancaran alfa ionisasi per unit lintasan lebih kecil
3. Besarnya lintasan tergantung pada besarnya energi
4. Dapat menembus jaringan lunak
5. Dapat dipercepat gerakannya sehingga energinya meningkat

D. Pancaran beta positif
Beta negatif adalah positron. Pancaran beta positif disebabkan ketidakseimbangan inti di mana jumlah proton lebih banyak dari jumlah neutron. Secara internal inti berproses untuk menuju keseimbangan baru dengan mengubah proton menjadi neutron. Perubahan tersebut disertai pancaran beta positif.
Sifat-sifat pancaran beta positif
1. Pada hakekatnya beta negatif dan beta positif adalah partikel elektron tetapi muatan nya berbeda. Oleh karena itu maka sifat-sifat pacarannya sama.
2. Perbedaannya beta positif tidak dapat bertahan lama karena akan segera bergabung jika bertemu dengan elektron.

E. Pancaran foto gamma
Pancaran gamma adalah pancaran energi foton bukan materi. Pancaran gamma terjadi karena suatu inti dalam menuju stabil tidak perlu lagi melakukan perubahan partikel tetapi di dalamnya masih menyimpan sejumlah energi. Inti dalam keadaan demikian disebut sebagai excited states. Ketika inti yang excited state melepaskan energi yang dimilikinya maka energi yang dilepas menjadi photon gamma. Peristiwa pancaran gamma terjadi pada berbagai peluru han inti sebagai contoh misalnya pada peluruhan cobalt menjadi nikel stabil.
Sifat-sifat pancaran gamma
1. Pancaran gamma merupakan pancaran energi foton sebagaimana bentuk sinar x. Pancaran gamma hasil dari peluru han radioaktif pancaran sinar x hasil dari produksi dengan pesawat sinar x.
2. Memiliki daya tembus kuat tergantung pada besarnya energi. Tiap-tiap pancaran gamma dari unsur that untuk memiliki energi tertentu.
3. Pancaran gamma banyak digunakan dalam diagnostik kedokteran nuklir maupun dalam radioterapi